Sampit (ANTARA) - Seiring dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendorong para guru agar lebih inovatif salah satunya dengan memberikan bimbingan teknis (bimtek) inovasi pembelajaran.
“Melalui bimtek ini kami ingin agar para guru mengerti dan bisa menerapkan nanti di sekolah untuk berinovasi dalam pembelajaran,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Minggu.
Irfansyah menjelaskan, sebagai tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar dan membimbing anak didiknya, guru berkewajiban memiliki inovasi dan rajin berkreasi. Terlebih saat ini mulai diterapkannya KMB yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Hakekatnya, KMB hadir untuk menggali potensi yang ada pada guru, sekolah dan peserta didik untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas secara mandiri. Mandiri bukan hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan yang sudah ada, tetapi yang sangat diperlukan adalah kegiatan untuk berinovasi.
“Guru diharapkan lebih inovatif dalam memberikan pelajaran kepada anak didik dan bukan hanya berdasarkan pada buku teks, melainkan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Dengan begitu, mudah-mudahan kedepannya pembelajaran di Kotim lebih baik lagi,” tuturnya.
Kepala SMPN 1 Sampit sekaligus narasumber dalam kegiatan bimtek tersebut, Suyoso menyampaikan hampir 90 persen peserta bimtek sudah bisa beradaptasi dan menerapkan hal-hal yang diperlukan dalam KMB. Sedangkan sisanya perlu pendampingan berkelanjutan.
“Wawasan para guru tentang penulisan karya ilmiah itu memang masih perlu dikuatkan secara berkelanjutan melalui pendampingan langsung,” ujarnya.
Baca juga: Ratusan guru di Kotim mendapat edukasi cinta bangga paham rupiah
Dalam penerapan KMB ini ada beberapa hal yang harus dikuasai para guru, antara lain membuat laporan pelaksanaan praktik pembelajaran inovatif dalam bentuk karya tulis ilmiah, pelaporan dan best practice (praktik terbaik).
Isi dari laporan tersebut meliputi inovasi pemberdayaan media pembelajaran berbasis digital, sumber belajar inovatif, konten pembelajaran inovatif, pengembangan P5, asesmen pembelajaran dan pengembangan program asesmen pelaksanaan KMB.
Agar dapat menguasai semua itu, perlu dilakukan pendampingan langsung kepada para guru melalui penguatan inovasi pembelajaran sesuai wilayah masing-masing, pemahaman prosedur penulisan praktik baik berupa karya tulis ilmiah.
Kemudian, pengembangan unsur karya tulis ilmiah yang didukung data valid dan kemampuan memberikan memberikan validitas praktik baik berupa bukti karya media yang dihasilkan.
“Tentunya melalui bimtek ini kami berharap para guru dapat meningkatkan kompetensinya agar dapat memenuhi semua unsur tersebut,” demikian Suyoso.
Sementara itu, Kasi Bidang Ketenagaan, PAUD dan PNF sekaligus Panitia Bimtek Inovasi Pembelajaran Susanti menyampaikan kegiatan yang digelar kali ini ditujukan bagi guru Sekolah Dasar (SD) yang ada di sekitaran Kota Sampit, seperti Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Seranau dan Kota Besi. Dengan jumlah peserta 51 orang.
Ia berharap tahun selanjutnya kegiatan bisa digelar dengan lebih besar dan melibatkan mulai dari TK, SD hingga SMP. Sehingga, lebih banyak guru yang mendapat bimbingan untuk meningkatkan kompetensi agar bisa berinovasi dalam pembelajaran.
Baca juga: Disdik Kotim minta guru aktif di platform Merdeka Mengajar
Baca juga: Disdik Kotim sebut kuota murid di sekolah dalam kota terpenuhi
Baca juga: Disdik Kotim belum ada menerima laporan pungli PPDB