Festival Anak Shaleh Indonesia ajang wujudkan generasi Kotim berakhlakul karimah

id Festival Anak Shaleh Indonesia ajang wujudkan generasi Kotim berakhlakul karimah, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Bupati Kotim, Halikinnor

Festival Anak Shaleh Indonesia ajang wujudkan generasi Kotim berakhlakul karimah

Bupati Kotim Halikinnor membuka Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke 13 tingkat kabupaten setempat, Jumat (2/8/2024). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor berharap Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke 13 tingkat kabupaten dapat mewujudkan generasi muda yang berakhlakul karimah atau berakhlak terpuji.

“Harapan saya melalui kegiatan ini dapat tercipta generasi bangsa yang beriman, aktif, kreatif, taqwa, berilmu, mandiri dan berakhlakul karimah,” kata Halikinnor di Sampit, Jumat.

Hal ini ia sampaikan saat membuka FASI ke 13 Kotim yang digelar di Masjid Agung Wahyu Al Hadi, lingkungan Islamic Center. Kegiatan yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) berlangsung pada 2-4 Agustus 2024.

Ia menuturkan, anak saleh menjadi dambaan bagi setiap orang tua, anak yang taat dan patuh kepada orang tuanya saja belum cukup, tetapi perlu dididik menjadi taat dan patuh beragama dan menjunjung tinggi agamanya, baik melalui ibadah wajib maupun sunnah.

Anak saleh dan salehah dapat dibentuk dari kebiasaan baik oleh orang tuanya dimulai sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Peran orang tua jelas berdampak kepada karakter anaknya.

Maka di era society 5.0 ini, sudah sepantasnya orang tua aktif mengawal dan mengawasi anak dalam penggunaan teknologi, khususnya media sosial, guna menjauhkan pengaruh-pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang anak.

“Kita tidak bisa melarang perkembangan teknologi, tapi kita dapat mengambil sikap yang arif dan bijaksana dengan selalu mengingatkan, mengawasi serta mengarahkan anak-anak kita untuk selalu berbuat sesuai dengan tuntunan agama,” ujarnya.

FASI adalah wadah penerus bangsa untuk berkompetisi dalam mengembangkan bakat, menggali potensi, prestasi dan mengembangkan diri sesuai dengan pendidikan agama Islam.

Baca juga: Gapki Kalteng minta dukungan pemerintah pertahankan industri kelapa sawit

Melalui FASI, anak-anak dapat dilatih untuk istiqomah menjalankan perintah Allah SWT, dengan membiasakan diri melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai kepala daerah, Halikinnor mengaku bangga dapat berkumpul dengan para calon tokoh bangsa dan calon ulama masa depan, anak-anak yang berpotensi dan berprestasi.

Hal yang paling membanggakan adalah antusias anak-anak mengikuti kegiatan ini yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam rangka membentuk karakter dirinya yang beriman dan bertakwa.

“Saya percaya dan yakin anak-anak yang diutus pada hari ini adalah anak-anak pilihan yang nanti akan terus meningkatkan prestasinya hingga ke tingkat provinsi dan bahkan sampai tingkat nasional,” ucapnya.

Tak lupa, Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI Kotim dan seluruh panitia, meskipun sempat tertunda dan terjadi perubahan jadwal, pada akhirnya berkat usaha dan kegigihan kegiatan ini dapat terlaksana.

“Kami sangat mengapresiasi serta mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Semoga kegiatan ini menjadi berkah buat kita semua,” demikian Halikinnor.

Ketua DPD BKPRMI Kotim Pahnai rasa syukur dan tak menyangka karena antusias peserta yang mengikuti FASI ke 13 Kotim. Dari yang awalnya target peserta 300 anak, tapi yang mengikuti kegiatan ini mencapai 483 anak.

“Alhamdulillah kegiatan ini disambut antusiasme masyarakat, khususnya para orang tua dan anak-anak. Karena jumlah peserta pada kegiatan kali ini di luar ekspektasi kami,” sebutnya.

Baca juga: Sekda Kotim apresiasi optimalisasi tata kelola produk pelayanan Kecamatan Baamang

Pahnai menjelaskan, FASI bisa dikatakan sama dengan ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), bedanya jika MTQ untuk orang dewasa sedangkan untuk anak-anak dan remaja dengan rentang usia enam sampai lima belas tahun.

Oleh sebab itu, pada dasarnya kegiatan ini memiliki tujuan yang sama dengan MTQ, yakni sebagai upaya konkrit umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al Quran supaya dijadikan sebagai pedoman hidup.

Sekaligus, sebagai wahana silaturahim dan sebagai pendorong semangat dan minat baca masyarakat terhadap Al Quran, sehingga ke depan semua umat Islam tidak ada lagi yang buta Al Quran, bahkan bisa memahami kandungan Al Quran secara mendalam.

“FASI dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional, di mana pemenang pada FASI ini akan mewakili Kotim ke provinsi dan diharapkan sampai ke nasional,” ujarnya.

Peserta FASI ke 13 Kotim merupakan pelajar usia enam sampai lima belas tahun dengan total 483 anak yang terdiri atas 104 dari Taman Kanak-Kanak Al quran (TKA), 251 dari Taman Pendidikan Al quran (TPA) dan 128 dari Ta'limul Qur'an lil Aulad (TQA).

Ada 13 cabang lomba yang akan digelar pada FASI Kotim kali ini, yakni Tartil Alquran, Adzan dan Iqomah, Peragaan Sholat, Ikrar dan Puitisasi Alquran, Nasib Islami, Cerdas Cermat Al Quran, Mewarnai, Menggambar, Ceramah Agama Islam Bahasa Indonesia, Syair Quran, Tahfidz Juz Amma, Kisah Islami dan Kaligrafi.

Pemenang FASI ke 13 Kotim akan diberangkatkan mengikuti FASI tingkat Provinsi Kalimantan Tengah pada 26 Agustus di Kabupaten Kapuas, kemudian pemenang FASI tingkat provinsi akan dikirim untuk mengikuti FASI nasional di Bekasi, Jawa Barat pada Oktober mendatang.

Baca juga: Kecamatan Baamang integrasikan produk pelayanan untuk optimalisasi pengadministrasian

Baca juga: Pemerhati dan pelestari budaya gagas festival kue tradisional di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim sambangi Kemenhub intensifkan koordinasi pengembangan Bandara Haji Asan