Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kerja sama dalam pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
"Tadi kami bertemu dengan pejabat yang mewakili Direktorat Bandar Udara, khusus berkenaan dengan sarana dan prasarana bandar udara yang berkaitan dengan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Alang Arianto di Jakarta, Kamis.
Alang memimpin tim Pemkab Kotawaringin Timur yang datang ke Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dia didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur Rody Kamislam, Kepala Bandara Haji Asan Sampit Darminto dan pejabat lainnya.
Rombongan diterima oleh sejumlah pejabat di Direktorat Bandar Udara. Mereka berdiskusi tentang berbagai hal menyangkut rencana pengembangan Bandara Haji Asan, khususnya terkait program yang akan dijalankan dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu terkait kerja sama dalam pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
Menurut Alang, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sesuai kewenangannya akan melaksanakan beberapa kegiatan di sisi daratnya pada tahun anggaran 2024 ini. Untuk itulah koordinasi perlu dilakukan dengan Kemenhub agar kegiatan yang dilaksanakan nantinya sesuai dengan perencanaan dan tidak melanggar rencana induk pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
"Turunan dari rencana induk ini ada namanya rencana teknik terinci (RTT). Di RTT inilah yang nanti kegiatan bisa kita laksanakan sesuai MoU yang sudah ditandatangani bersama antara Bupati Kotim dengan Dirjen Perhubungan Udara," ujar Alang Arianto.
Alang berharap semua rencana kegiatan bisa dijalankan dengan baik melalui sinergisitas yang kuat dalam kerja sama ini. Tujuan akhirnya adalah agar Bandara Haji Asan Sampit semakin berkembang sehingga banyak maskapai yang beroperasi sehingga kebutuhan transportasi udara masyarakat bisa terlayani dengan baik.
Baca juga: Pemkab Kotim dan Kemenhub teken MoU kembangkan Bandara Haji Asan Sampit
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat serius dan berupaya keras dalam memperjuangkan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Namun perlu diingat bahwa langkah ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah lantaran pengelolaan bandara merupakan kewenangan pemerintah pusat sehingga harus bersinergi dengan Kemenhub.
"Seperti halnya harapan masyarakat, pemerintah daerah juga sangat ingin agar penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit semakin berkembang. Untuk itulah upaya-upaya ini terus kita lakukan. Mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar ini bisa terwujud secepatnya," demikian Alang Arianto.
Sementara itu sebelumnya saat penandatanganan MoU, Bupati Halikinnor memaparkan bahwa Kotim merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah, yaitu sebanyak 436.079 jiwa. Luas wilayahnya mencapai 16.796 km², yang terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan, dan 168 desa.
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk. Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.
Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Baca juga: Pemkab Kotim bujuk NAM Air buka penerbangan Sampit-Surabaya
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Dari sisi teknis, Bandara Haji Asan Sampit memiliki konektivitas wilayah yang baik dengan rencana pengembangan dari bandara pengumpan menuju bandara pengumpul.
Kondisi jalan nasional yang menunjang aksesibilitas menuju bandara juga berada dalam kondisi baik, serta adanya rencana pembangunan jalan sirip sebagai upaya mitigasi jika nantinya jalan utama volume padat.
Dari sisi lingkungan, Bandara Haji Asan Sampit memiliki keunggulan dengan letaknya yang dekat dengan sungai, yang dapat dijadikan point view estetik penerbangan dan green belt untuk pengembangan bandara. Selain itu, potensi bencana gempa bumi, longsor, dan kebakaran hutan relatif rendah.
Dari sisi sosial, masyarakat sangat mendukung pengembangan bandara ini. Seluruh responden menyatakan setuju dengan adanya pengembangan bandara, terutama perpanjangan runway yang akan memajukan Sampit.
Dengan mata pencaharian yang didominasi oleh PNS dan wiraswasta, frekuensi penggunaan transportasi udara juga diperkirakan akan meningkat.
Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai 6,62 persen lebih tinggi dibandingkan kabupaten terdekat seperti Seruyan, Kobar, Katingan dan Palangka Raya.
Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
Baca juga: Tindaklanjuti masalah penerbangan, Komisi IV DPRD sambangi Bandara Haji Asan Sampit
Baca juga: Lahan sudah siap, perpanjangan landasan bandara Sampit tunggu keputusan Kemenhub
Baca juga: Ratusan pegawai Pemkab Kotim gotong royong bersihkan lahan untuk runway bandara