Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kegiatan reunifikasi keluarga bagi penyandang disabilitas mental di wilayah setempat.
"Kali ini, seorang penyandang disabilitas mental yang telah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei, resmi dipulangkan kepada keluarganya pada akhir pekan kemarin," kata Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya Riduan di Palangka Raya, Senin.
Riduan menjelaskan bahwa reunifikasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pemulihan sosial dan mental penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat kembali hubungan dengan keluarga sebagai pendukung utama dalam proses rehabilitasi.
"Reunifikasi adalah proses pengembalian klien atau masyarakat kepada pihak keluarga dengan didasari oleh adanya asesmen sosial," katanya.
Pihaknya juga terus berupaya untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas mental kembali diterima dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya setelah menjalani perawatan.
"Hal ini penting dalam proses penyembuhan dan peningkatan kualitas hidup mereka,” kata Riduan.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya tingkatkan edukasi masyarakat mengenai program PLTB
Lebih lanjut, Riduan menyebutkan bahwa Dinas Sosial Kota Palangka Raya akan terus mendampingi keluarga dalam proses adaptasi pasca perawatan. Tujuannya untuk memastikan kondisi penyandang disabilitas mental tetap stabil dan mendapat perhatian yang tepat dari keluarga serta lingkungan sekitar.
“Pendampingan ini tidak berhenti setelah penyandang disabilitas kembali ke keluarga. Kami akan terus melakukan monitoring dan memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat berbaur dan menjalani kehidupan dengan lebih baik,” tambahnya.
Riduan berharap melalui kegiatan reunifikasi ini, masyarakat dapat lebih peduli dan terlibat aktif dalam memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas mental, serta mengurangi stigma negatif yang sering kali melekat pada mereka.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun lingkungan yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas mental, sehingga mereka dapat kembali membaur dalam kehidupan sehari-hari,” demikian Riduan.
Baca juga: Pemko Palangka Raya diminta berikan peringatan dini terkait cacar monyet
Baca juga: Pasar murah dinilai jadi solusi tepat bantu masyarakat
Baca juga: Legislator menilai anggaran pendidikan di Palangka Raya sudah tepat
Berita Terkait
Anggota DPR RI perjuangkan pemerataan listrik di Kalteng
Selasa, 12 November 2024 15:36 Wib
Seorang lansia di Palangka Raya ditemukan tewas gantung diri di teras rumah
Selasa, 12 November 2024 15:31 Wib
Takut jadi korban sengatan, sarang tawon vespa jumbo dievakuasi dari rumah warga
Selasa, 12 November 2024 15:25 Wib
Pemerintah diminta perbanyak pelatihan penunjang UMKM
Selasa, 12 November 2024 15:06 Wib
Kodim 1016 terima senpi rakitan dari warga Kabupaten Gunung Mas
Selasa, 12 November 2024 14:56 Wib
Gelar dua simulasi, Bandara Tjilik Riwut pastikan kesiapan personel tangani situasi darurat
Selasa, 12 November 2024 14:46 Wib
Harga bahan pangan di Palangka Raya stabil
Selasa, 12 November 2024 12:12 Wib
Disdik Kota Palangka Raya komitmen bangun karakter siswa mandiri dan kreatif
Selasa, 12 November 2024 11:26 Wib