Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Pelatih taekwondo Kalimantan Tengah (Kalteng), Ragil Atmaja ST Aifo mengungkapkan bahwa timnya telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Provinsi Jawa Timur (Jatim), yang merupakan peraih medali emas pada Pra-PON.
"Saya rasa, siap nggak siap, kita harus siap, karena pertandingan sudah tinggal menunggu hari, Jumat (13/9) kita sudah mulai, kebetulan ketemu dengan peraih medali emas di Pra PON kemarin," kata Ragil ditemui di Deli Serdang, Rabu.
Ragil menyebutkan bahwa pada PON XXI/2024, Kalimantan Tengah hanya menurunkan dua atlet, yaitu di kategori poomsae dan kyorugi. Atlet yang mewakili Kalteng adalah Wandi Kariadi di kategori poomsae dan Fatur Rahman di kategori kyorugi.
"Kalimantan Tengah ikut pertandingan di U87. Kalimantan Tengah hanya mengikuti satu nomor. Atlet namanya Wandi Kariadi kategori poomsae dan Fatur Rahman kategori kyorugi," ujarnya.
Menurut Ragil, atlet-atletnya sudah siap untuk bertanding. Mereka telah menjalani pelatihan intensif dalam training camp di Yogyakarta selama dua bulan.
"Atlet sudah siap karena kemarin sudah training camp di Yogyakarta dua bulan bersama kita, insya Allah kita sudah try out dengan beberapa atlet yang ada di Yogyakarta, saya rasa cukuplah untuk bermain di sini (PON XXI)," jelas Ragil.
Pertandingan taekwondo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI akan berlangsung dari 12 hingga 15 September 2024. Lokasi pertandingan adalah di gedung Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ragil menambahkan bahwa pihaknya telah merancang strategi untuk menghadapi Jatim. Namun, ia memilih untuk tidak merinci lebih dalam mengenai strategi tersebut.
"Lawan kami yang besok itu adalah yang meraih medali emas Pra PON kemarin, tapi apapun itu, kita siapkan strateginya untuk melawan mereka," jelasnya.
Ragil juga menyatakan bahwa dalam taekwondo, semua kemungkinan bisa terjadi dalam pertandingan.
Oleh karena itu, tim Kalteng tetap optimistis dan berusaha untuk menemukan strategi yang tepat untuk mengalahkan lawan.
"Kalau di taekwondo itu semua bisa terjadi, dua menit kali tiga itu semua kemungkinan ada, jadi kita tetap optimistis. Kita akan mencari strategi bagaimana untuk mengalahkan (Jatim)," kata Ragil.