Buntok (ANTARA) - Penjabat Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, DR Deddy Winarwan mengatakan seni dan budaya kabupaten setempat merupakan aset investasi yang bernilai tinggi.
"Bukti nyatanya, tim seni budaya pemerintah kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) bersama Sanggar Ranu Mareh Desa Mabuan berhasil menjadi juara ditingkat internasional," katanya saat acara pembukaan Festival Dahani Dahanai, di Buntok, Minggu.
Menurut dia, tim seni budaya Barito Selatan bersama Sanggar Ranu Mareh telah dinobatkan sebagai absolute world champion of folklore tahun 2024 dan sekaligus menjadi juara dunia dalam world championship of folklore XIV di Bulgaria.
Dikatakannya, prestasi membanggakan yang telah diraih tersebut merupakan tingkatan tertinggi dalam hierarki sistem kejuaraan asosiasi festival cerita rakyat eropa atau EAFF dan Asosiasi festival cerita rakyat pada kejuaraan dunia edisi ke 14 dengan tema rakyat dunia yang diselenggarakan Euro Folk Academy.
Oleh karena itu, melalui momentum Festival Dahani Dahanai 2024 ini, Deddy mengajak kepada semua untuk menjadikan festival yang memiliki nilai pelestarian budaya itu ditransformasikan menjadi economic values yang nantinya mampu menyejahterakan masyarakat.
Ia berharap, kegiatan festival ini dapat menjadi sarana untuk membangun animo generasi muda dalam menggali dan mengenali serta memahami nilai-nilai budaya tradisi yang sarat dengan kearifan dan tata nilai yang khas tersebut.
Melalui kegiatan ini kata dia, diharapkan dapat membangkitkan gerakan ekonomi kerakyatan melalui kreativitas dalam menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.
Deddy Winarwan juga menitipkan kepada seluruh masyarakat Barito Selatan khususnya generasi muda agar kegiatan festival tersebut tidak hanya menjadi seremonial saja, akan tetapi hendaknya setiap tahun dilaksanakan dan dievaluasi pelaksanaannya.
"Terutama dalam hal sasaran dan manfaat yang telah dicapai, supaya nilai-nilai luhur adat dan budaya kabupaten ini dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya, sehingga bisa terus dilestarikan," ucapnya.
Sementara ketua panitia pelaksana Festival Dahani Dahanai, DR Manat Simanjuntak mengatakan, dalam kegiatan ini akan diperlombakan sebanyak 12 cabang lomba kategori putra dan putri.
"Lomba tersebut diantaranya lomba olahraga tradisional, lomba memasak tradisional, lomba seni dan budaya serta pemilihan putra dan putri pariwisata Kabupaten Barito Selatan," jelasnya.
Untuk lokasi kegiatan festival yang berlangsung dari 16 hingga 20 September itu dilaksanakan pada tiga tempat yakni di Stadion Batuah Buntok, dan di halaman kantor bupati serta di Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Barito Selatan.
Dikatakannya, pada festival tahun ini akan memperebutkan total hadiah Rp100 juta dan baru dimasa kepemimpinan penjabat bupati, Deddy Winarwan, ada bonus hadiah uang tunai bagi kontingen yang berhasil menjadi juara umum yakni sebesar Rp20 juta.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada penjabat bupati dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta pimpinan dan anggota DPRD. Semoga apa yang menjadi cita-cita mulia dan luhur ini dapat mendampingi serta mengiringi perjalanan budaya Barito Selatan dari Buntok hingga ke ujung dunia," kata Manat Simanjuntak.
Acara pembukaan Festival Dahani Dahanai yang berlangsung di Stadion Batuah Buntok tersebut dilaksanakan devile masing-masing kontingen dari enam kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan melewati depan panggung kehormatan.
Dalam kegiatan itu dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sejumlah pimpinan dan anggota DPRD, Kepala OPD dan ribuan masyarakat yang memadati Stadion Batuah Buntok.