Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk rehabilitasi bangunan sekolah.
“Untuk tahun ini kami menerima anggaran DAK Rp5 miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bersumber dari DAK-APBN,” kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim I Gede Sukadana di Sampit, Sabtu.
Sukadana menjelaskan, anggaran tersebut khusus untuk satuan pendidikan jenjang SMP. DAK bidang pendidikan digunakan di antaranya untuk peningkatan sarana prasarana seperti pembangunan fisik dan revitalisasi sekolah yang mengalami kerusakan.
Disdik Kotim terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dari segi sarana prasarana yang sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
Di Kotim saat ini terdapat 114 satuan pendidikan jenjang SMP, baik negeri maupun swasta. Semuanya membutuhkan perhatian dalam peningkatan sarana prasarana sekolah. Namun, dengan keterbatasan anggaran daerah tentunya hal itu hanya bisa dilakukan secara bertahap.
“Memang kita harus mengakui bahwa kondisi sarana prasarana kita, khususnya jenjang SMP belum sepenuhnya baik. Tetapi pemerintah daerah melalui Disdik berkomitmen setiap tahunnya melakukan perbaikan sesuai kemampuan anggaran daerah kita,” tuturnya.
Maka dari itu, adanya bantuan anggaran dari DAK ini sangat berarti dalam menunjang peningkatan sarana prasarana pendidikan, walaupun belum bisa dituntaskan sepenuhnya dalam satu tahun.
Baca juga: Pelaku UMKM harap Rudini-Paisal bawa solusi masalah pemasaran
Sukadana melanjutkan, setiap anggaran yang diterima untuk rehabilitasi dan pembangunan sekolah diupayakan dibagi secara merata, baik itu untuk sekolah dalam kota maupun luar kota. Begitu pula dengan anggaran dari DAK yang disebar ke beberapa sekolah.
Menurutnya, anggaran kurang lebih Rp5 miliar itu tidak begitu besar jika dibandingkan dengan harga material dan biaya lainnya saat ini. Berdasarkan pembagian sementara, anggaran itu hanya cukup untuk memenuhi usulan perbaikan maupun pembangunan di lima hingga enam sekolah.
Contohnya untuk penambahan ruang kelas SMPN 2 Kota Besi saja sudah memakan anggaran Rp1,1 miliar, selain itu ada SMPN 1 Sampit dan SMPN 3 Mentaya Hulu yang juga mengajukan perbaikan.
“Dengan 114 SMP yang tersebar di 17 kecamatan tentu menjadi PR besar bagi kami, tapi kami berupaya untuk memenuhi itu secara bertahap. Kami juga butuh informasi bagi dari media massa maupun masyarakat jika ada sekolah yang butuh perbaikan segera agar bisa disampaikan ke kami,” demikian Sukadana.
Baca juga: Pjs Bupati Kotim: Jaga netralitas, kepentingan bangsa yang utama
Baca juga: KPU Kotim atur 418 titik pemasangan APK selama masa kampanye
Baca juga: Disdik Kotim berikan advokasi pendidikan inklusif pada KKKS 17 kecamatan
Berita Terkait
Forum Puspa Kalteng sosialisasikan pencegahan perkawinan usia anak dan dampak 'bullying'
Kamis, 21 November 2024 14:19 Wib
Halikinnor pastikan prioritaskan jalan dan listrik untuk Pulau Hanaut
Rabu, 20 November 2024 23:43 Wib
SMPN 1 Sampit jadi contoh penerapan komunitas belajar
Rabu, 20 November 2024 22:01 Wib
KPU Kotim utamakan distribusi logistik ke daerah terjauh dan tersulit
Rabu, 20 November 2024 21:13 Wib
Program makanan bergizi gratis pengaruhi alokasi anggaran di Kotim
Rabu, 20 November 2024 20:49 Wib
Ratusan warga binaan Lapas Sampit ikuti sosialisasi Pilkada 2024
Rabu, 20 November 2024 17:32 Wib
Warga dukung Halikinnor-Irawati perjuangkan kompensasi dari dampak aktivitas perusahaan
Selasa, 19 November 2024 23:58 Wib
Deklarasi Zero Halinar, Lapas Sampit sapu bersih HP warga binaan
Selasa, 19 November 2024 17:54 Wib