Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai pelatihan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun ini. Berbagai program diluncurkan untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dan penerapan kurikulum baru.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukamara, Abu Thalib, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menghargai dukungan dari berbagai lembaga, termasuk Putra Sampoerna Foundation (PSF), yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari PSF yang turut mendorong kemajuan pendidikan di Sukamara. Salah satunya melalui pelatihan kurikulum merdeka yang melibatkan para guru," ujar Abu Thalib, Senin (4/12).
Ia menjelaskan, SD Perdana di Sukamara telah ditetapkan sebagai sekolah penggerak oleh Kemendikbudristek. Sebagai bentuk dukungan, Disdikbud Sukamara memfasilitasi berbagai program pelatihan, termasuk pengelolaan tata kelola sekolah, manajemen, serta kegiatan ekstrakurikuler yang relevan dengan kurikulum merdeka.
"Kami berharap program-program ini dapat membawa manfaat besar bagi pendidikan di Sukamara, khususnya dalam penerapan kurikulum merdeka yang melibatkan guru, peserta didik, dan sekolah-sekolah lainnya," tambahnya.
Menurut Abu Thalib, pelatihan yang dilakukan oleh PSF dan SD Perdana selama dua tahun terakhir telah menjangkau 710 guru di Kabupaten Sukamara. Fokus utamanya adalah mengubah paradigma guru agar sesuai dengan pendekatan kurikulum merdeka.
"Dengan pelatihan ini, kami optimistis para guru lebih siap menghadapi tantangan dan mampu menerapkan kurikulum baru secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran," pungkasnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Sukamara untuk mendorong transformasi pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas demi masa depan generasi muda di daerah tersebut.
