Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Barito Selatan (Barsel) masa bakti 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Ketua DPW AGPAII Kalimantan Tengah dalam kegiatan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) di Buntok, Rabu.
Ketua AGPAII Barito Selatan yang baru dilantik, Tugimin mengatakan, AGPAII merupakan forum silaturahmi guru agama Islam (PAI).
"DPD AGPAII Barsel akan selalu menjadi wadah bagi seluruh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai jenjang pendidikan untuk bersinergi dan berkolaborasi," katanya.
Pihaknya akan melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan demi mendukung profesionalitas guru-guru pendidikan agama Islam di daerah ini.
Selain itu ia juga menyampaikan, DPD AGPAII Barito Selatan mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Pendidikan mengalokasikan anggaran guna mendukung guru-guru ini mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Hal itu mengingat, ada sebanyak 77 orang guru pendidikan agama Islam ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang ada di daerah ini," ucapnya.
Baca juga: Pastikan kesiapan teknis, KPU Barito Selatan gelar simulasi pemungutan suara
Baca juga: Pastikan kesiapan teknis, KPU Barito Selatan gelar simulasi pemungutan suara
Kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan Syahdani berharap DPD AGPAII menjadi wadah silaturahmi sekaligus tempat berbagi ilmu bagi para guru PAI.
“Kami berharap guru-guru agama Islam di Barsel semakin berkualitas, khususnya dalam membina akhlakul karimah generasi penerus bangsa,” katanya.
Ia juga menyampaikan komitmen untuk mengupayakan alokasi dana guna mendukung pendanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada tahun mendatang.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Barito Selatan Arbaja menegaskan pentingnya peran strategis organisasi ini sebagai wadah aspirasi guru PAI.
“Hari ini, aspirasi guru PAI disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan, dan alhamdulillah beliau menanggapinya dengan sangat baik,” katanya.
Selain itu ia berharap kepada guru pendidikan agama Islam di daerah ini agar menjadi panutan baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat.
"Mereka merupakan duta moderasi beragama yang diharapkan mampu menjaga kerukunan dan memberikan teladan yang baik di masyarakat," demikian Arbaja.