Orang tua harus tahu alasan anak malas meski berbakat

id berbakat,malas,palangka raya,kalimantan tengah,kalteng

Orang tua harus tahu alasan anak malas meski berbakat

10 Agustus: Temukan rahasia Hari Malas Nasional yang bisa mengubah hidup Sobat ANTARA. (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Bagi orang tua, menjaga anak tetap aktif adalah salah satu tugas terberat,



Mulai dari membangunkan mereka di pagi hari hingga mendorong mereka mengerjakan pekerjaan rumah.



Para orang tua bekerja keras agar anak tidak jatuh dalam zona malas.



Mari kita pahami apa yang membuat anak-anak malas meskipun mereka memiliki begitu banyak bakat, seperti yang diulas TimesofIndia, Sabtu (4/1).





Bakat akan tumbuh jika dipasangkan dengan tujuan



Jika anak tidak memiliki tujuan untuk mengarahkan kemampuannya, ia mungkin akan terlihat tidak termotivasi atau malas.



Bahkan orang yang berbakat pun tidak dapat memanfaatkan potensi mereka yang besar tanpa arah yang jelas.



Bekerja sama dengan anak untuk menetapkan tujuan yang realistis dan bermakna yang selaras dengan minat dan kemampuannya.





Takut gagal



Anak-anak yang berbakat secara alami dapat mengembangkan rasa takut akan kegagalan. Mereka mungkin menghindari tugas-tugas yang menantang kemampuan mereka, karena takut tidak dapat memenuhi ekspektasi yang tinggi.



Penghindaran ini dapat terlihat sebagai kemalasan, padahal belum tentu ia malas. Dorong lah mereka untuk melihat kegagalan sebagai batu loncatan menuju pertumbuhan dan kesuksesan.





Tekanan yang tidak perlu pada anak



Terus-menerus mendengar tentang potensi mereka dapat membuat anak-anak kewalahan. Ekspektasi yang tinggi dari orang tua, guru, atau teman sebaya dapat menciptakan tekanan yang sangat besar, yang membuat mereka lebih memilih untuk menarik diri daripada terlibat.



Tawarkan lingkungan yang mendukung di mana usaha lebih dihargai daripada kesempurnaan.





Bakat tidak selalu sejalan dengan minat



Anak mungkin unggul dalam mata pelajaran atau keterampilan yang tidak mereka minati, yang menyebabkan mereka tidak bersemangat.



Jelajahi aktivitas yang benar-benar menggairahkan mereka untuk membantu mereka menemukan minat mereka yang sebenarnya.





Kurangnya keterampilan manajemen waktu



Anak-anak berbakat sering kali melakukan banyak kegiatan, yang dapat membuat mereka kewalahan.



Tanpa keterampilan manajemen waktu yang tepat, mereka dapat menunda-nunda atau mengabaikan tanggung jawab mereka, sehingga terlihat malas.



Ajari anak cara memprioritaskan tugas dan mengatur waktu mereka secara efektif.





Kurang pengakuan



Pengakuan dan dorongan memainkan peran penting dalam memotivasi anak-anak.



Jika usaha anak tidak diperhatikan, mereka mungkin merasa kurang dihargai dan kehilangan motivasi. Rayakan pencapaian mereka, sekecil apa pun, dan akui kerja keras mereka secara konsisten.





Kelelahan; bisa bersifat fisik atau emosional



Terkadang, apa yang tampak sebagai kemalasan adalah akibat dari kelelahan. Jadwal yang padat, kurang tidur, atau stres emosional dapat menguras energi dan semangat anak.



Pastikan mereka memiliki rutinitas yang seimbang yang mencakup istirahat, relaksasi, dan perawatan diri.





Tidak mampu menangani tantangan



Anak-anak berbakat sering kali terbiasa berhasil dengan mudah. Ketika dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan ketekunan, mereka mungkin akan menjadi frustrasi dan menyerah.



Doronglah ketangguhan mereka dengan mengajarinya untuk menghadapi tantangan dan memecahkan masalah secara efektif.





Kurang bimbingan



Anak-anak sering kali mencari inspirasi dan arahan dari orang dewasa. Tanpa panutan positif yang menunjukkan kerja keras dan ketekunan, mereka mungkin akan kesulitan untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut.



Jadilah panutan bagi anak dengan mewujudkan nilai-nilai yang Anda ingin mereka terapkan.