Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah tidak hanya memperhatikan infrastruktur jalan utama, baik itu jalan nasional, provinsi dan kabupaten, tetapi juga jalan usaha tani.
“Kami berharap pemerintah tidak hanya fokus pada jalan-jalan besar, tapi juga jalan tani. Apalagi kita tau kebanyakan masyarakat di desa itu usahanya adalah bertani dan berkebun,” kata Anggota DPRD Kotim Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Sekretaris Komisi II DPRD Kotim ini menjelaskan, jalan tani memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Jalan ini dapat mempermudah mobilitas alat dan mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi dan pengangkutan hasil pertanian.
Bukan hanya mempermudah mobilitas, kondisi jalan tani yang bagus dan mulus dapat memberikan multiplier effect atau efek berganda, khususnya bagi kehidupan para petani.
Kondisi jalan tani yang bagus dapat menjadi motivasi dan meningkatkan semangat kerja para petani untuk lebih giat dalam bekerja dan tentunya akan berdampak peningkatan produktivitas pertanian.
Baca juga: SPBN untuk nelayan Kotim segera terwujud
Dengan produktivitas yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar lahan pertanian, mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup petani.
“Sebaliknya kalau jalan tani rusak, kasihan juga para petani. Otomatis karena akses jalan rusak, susah bagi mereka mengangkut hasil panen atau alat pertanian, sehingga membuat mereka agak malas, hasil produksi berkurang otomatis kesejahteraan mereka pun kurang juga,” ujarnya.
Menurutnya, perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur pertanian, khususnya jalan tani, saat ini masih sangat minim.
Meski ia menyadari, hal ini disebabkan keterbatasan anggaran, namun diharapkan pemerintah daerah mulai memprioritaskan program yang langsung menyentuh ke masyarakat, salah satunya peningkatan akses jalan pertanian yang diperlukan masyarakat.
Perhatian terhadap infrastruktur pertanian semakin penting untuk menjaga semangat para petani, seiring dengan perubahan tren di sektor pertanian. Sebab, banyak petani di Kotim yang beralih dari komoditas pangan dan karet ke kelapa sawit karena dinilai lebih mudah dalam perawatan.
“Apalagi di era Presiden Prabowo Subianto ini sedang gencar-gencarnya mendorong peningkatan sektor pertanian. Makanya, kami berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan jalan tani agar kesejahteraan petani bisa meningkat,” demikian Supian.
Baca juga: Warga Sampit diminta tak beri makan buaya ketika muncul ke pemukiman
Baca juga: DPRD Kotim evaluasi sektor pariwisata imbas kapal tenggelam
Baca juga: Pemkab Kotim kejar peningkatan akreditasi perpustakaan daerah