Penggunaan Mobile JKN persulit para lansia berobat di Palangka Raya

id para lansia,Mobile JKN,Palangka Raya,Kalteng BPJS Kesehatan

Penggunaan Mobile JKN persulit para lansia berobat di Palangka Raya

Foto Ilustrasi: Sejumlah lansia di Palangka Raya masih keluhkan penggunaan Mobile JKN. ANTARA/Artificial intelligence (AI).

Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah para lanjut lansia (lansia) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sampai saat ini masih mengalami kesulitan hingga mengeluhkan dari penggunaan Mobile JKN yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, apabila ingin berobat di fasilitas kesehatan.

"Kenapa kami yang sudah tua ini harus menggunakan Mobil JKN apabila ingin berobat?, bukanya dipermudah namun malah dipersulit," kata warga Jalan Lamtoro Gung, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya, Sri, Sabtu.

Wanita yang sudah berusia 71 tahun ini mengungkapkan bahwa penggunaan Mobile JKN sangat disesalkan apabila terus digelorakan untuk penggunaanya, terutama bagi kami yang sudah lansia.

"Apakah ada aturan atau kebijakan, perlakuan para lansia bisa di prioritaskan untuk tetap menggunakan kartu BPJS Kesehatan yang ada?, jujur hal ini malah justru membuat kami kebingungan ketika ingin berobat," kata ibu tiga orang anak dan tiga cucu itu.

Selanjutnya, warga Jalan RTA Milono, Komplek Bangas Permai, Kota Palangka Raya, Resi, mengatakan, bahwa penggunaan Mobil JKN ini membuatnya mulai kebingungan, yang mana dulunya ketika berobat dengan menggunakan kartu dari BPJS Kesehatan aman-aman saja, namun setelah diberlakukan nya Mobile JKN ini, malah membuat kebingungan dirinya saat hendak berobat.

"Kenapa harus dipaksakan begini, apakah ada aturan atau kebijakan lain dari pihak BPJS Kesehatan, khususnya bagi para lansia untuk bisa tetap menggunakan kartu berobat yang ada, tanpa harus dipaksakan menggunakan Mobil JKN saat ingin berobat ke fasilitas kesehatan," kata ibu tujuh orang anak itu.

Wanita yang sudah berumur 71 tahun dengan 13 cucu itu menambahkan, apabila terus dan harus menggunakan Mobile JKN ini, maka tidak menutup kemungkinan dirinya berobat bisa lari ke alternatif umum, sedangkan iuran BPJS Kesehatan selalu dibayar setiap bulan nya.

Foto Ilustrasi: Sejumlah lansia di Palangka Raya masih keluhkan penggunaan Mobile JKN. ANTARA/Artificial intelligence (AI).


Warga Jalan Diponegoro, Kecamatan Pahandut, Ana mengatakan bahwa dirinya juga kaget ketika ingin berobat di fasilitas kesehatan harus menggunakan Mobile JKN.

"Biasanya ketika saya ingin berobat atau memeriksa rutin kesehatan saya di dokter praktek yang menerima pasien peserta BPJS Kesehatan, ternyata tidak bisa lagi menggunakan kartu berobat saya, namun harus menggunakan dan mendaftarkan terlebih dahulu ke aplikasi Mobile JKN, kata wanita berusia 75 tahun lebih itu.

Hal ini sempat membuat wanita tiga anak dan delapan cucu ini kebingungan saat ingin berobat.

"Untung saja ada anak saya yang mengerti dan paham tentang penggunaan aplikasi Mobile JKN, hanya saja yang saya khawatirkan, ketika ingin berobat dan kebetulan anak saya lagi di luar daerah, apa yang harus saya lakukan lagi ketika ingin berobat kembali," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya, K Hindro Kusumo mengatakan, dalam kasus kejadian tersebut terkait penggunaan aplikasi Mobile JKN bagi para lansia, hal ini menjadi sebuah tantangan berat bagi BPJS Kesehatan.

"Namun, kami akan terus berupaya untuk tetap memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh peserta JKN agar pelayanan kami tetap berkualitas serta sesuai dengan prosedur yang ada. Dan masukan dari tiap-tiap para lansia terkait penggunaan aplikasi Mobile JKN akan tetap kita tampung dan akan menjadi masukan kita kedepan nya," katanya.

Hindro Kusumo juga mengungkapkan, dari permasalahan tersebut, dirinya akan mencoba dan berupaya untuk mencari solusi bagi para lansia agar bisa tetap menggunakan kartu berobat tanpa harus menggunakan aplikasi Mobile JKN.

"Kita upayakan dan sampaikan ke faskes-faskes kita nantinya terkait persoalan tersebut, semoga ke depan diharapkan tidak ada lagi kesulitan-kesulitan untuk para lansia ketika ingin berobat ke fasilitas kesehatan (faskes),"

BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya aktif mempromosikan penggunaan Mobile JKN untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, termasuk mengurangi antrean saat ingin berobat dan mempermudah akses informasi. Fitur-fitur seperti pendaftaran pelayanan, cek tagihan, dan perubahan data ke pesertaan dianggap praktis, terutama di era digital. Namun, lansia, sebagai kelompok dengan literasi teknologi yang cenderung lebih rendah, menghadapi tantangan dalam mengadopsi aplikasi ini.

Namun, tidak sedikit sejumlah lansia di Palangka Raya mengeluhkan kesulitan dalam menggunakan aplikasi ini. Penyebab keluhan utamanya adalah masih banyak lansia tidak memiliki ponsel pintar atau tidak terbiasa mengoperasikan aplikasi atau cara mengunduh aplikasi Mobile JKN.

Selain itu, para lansia memerlukan bimbingan khusus untuk memahami fitur aplikasi. Tanpa edukasi yang memadai, maka para lansia tetap akan kebingungan dan terlebih cemas.

Akses jaringan internet juga menjadi salah satu kendala, terutama bagi lansia yang bergantung pada jaringan publik atau tidak memiliki Wi-Fi di rumah.

Foto Ilustrasi: Sejumlah lansia di Palangka Raya masih keluhkan penggunaan Mobile JKN. ANTARA/Artificial intelligence (AI).


Selanjutnya, permasalahan lainnya terjadinya aplikasi yang error, sulit login, atau tidak responsif, seperti kegagalan pengiriman kode OTP, captcha yang tidak muncul, atau aplikasi yang terus loading.

Sehingga, membuat akses layanan kesehatan terhambat yang mana para lansia tiba-tiba dihadapkan dengan interface yang baru secara teknologi, yang mana sebelumnya mereka tidak memahaminya.

Apalagi ditambah dengan penggunaan Mobile JKN yang tidak dapat dimengerti oleh lansia, hal ini dapat menyebabkan lansia tidak bisa mengakses antrean online, memeriksa status ke pesertaan, atau membayar iuran tepat waktu, yang berpotensi menimbulkan denda atau gangguan layanan rawat inap.

Hal ini dapat ditarik kesimpulannya, bahwa keluhan lansia di 'Kota Cantik' Palangka Raya terhadap aplikasi Mobile JKN mencerminkan tantangan adopsi teknologi di kalangan kelompok usia lanjut, yang diperparah oleh keterbatasan literasi digital, masalah teknis aplikasi, dan kurangnya infrastruktur pendukung.

Meskipun aplikasi ini memiliki potensi besar untuk mempermudah akses layanan kesehatan, BPJS Kesehatan perlu fokus pada edukasi, penyederhanaan antarmuka, dan alternatif layanan non-digital untuk mengakomodasi kebutuhan lansia. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan lansia dapat memanfaatkan Mobile JKN secara optimal, sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Palangka Raya.


Pewarta :
Uploader : Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.