Sampit (ANTARA) - Kenaikan harga beras dalam sebulan terakhir, membuat penjualan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) oleh Bulog langsung diserbu warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah karena harganya jauh lebih murah.
"Kami yakin beras SPHP ini sangat membantu masyarakat untuk bisa dapat harga beras yang terjangkau," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang KotawaringinTimur, Muhammad Azwar Fuad di Sampit, Rabu.
Bulog berpartisipasi dalam Gerakan Pangan Murah yang diinisiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Kota Sampit tersebut disambut antusias masyarakat karena bahan pangan yang dijual seperti beras, minyak goreng, telur dan lainnya, harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Bulog membawa dua ton beras SPHP atau sebanyak 400 karung, langsung diserbu warga. Tidak sampai dua jam, beras medium tersebut habis terjual.
Beras SPHP hanya dijual dengan harga Rp60.000 per karung 5 kilogram atau cuma Rp12.000 per kilogram. Harga ini jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras medium yakni Rp65.500 untuk sak 5 kilogram. Bahkan di pasaran, banyak pedagang menjual di atas Rp70.000 per sak 5 kilogram.
Baca juga: Disdik Kotim beri pelatihan pembelajaran mendalam bagi kepala sekolah
Fuad mengatakan, saat ini di sebagian wilayah di Indonesia, termasuk di Sampit, terjadi kenaikan harga beras. Oleh karena itu masyarakat sangat menantikan adanya program pemerintah yang menjual beras dengan harga terjangkau.
Bulog secara nasional diperintah untuk melakukan intervensi pasar secara masif, salah satunya melalui beras SPHP yang bisa dibeli oleh masyarakat umum. Sementara untuk warga tidak mampu, saat ini masih berlangsung penyaluran bantuan pangan beras secara gratis.
Bulog mengapresiasi Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan pemerintah daerah. Bulog pun siap berpartisipasi terkait rencana kegiatan ini diperluas hingga ke kelurahan-kelurahan untuk membantu lebih banyak lagi masyarakat.
Bulog juga gencar melakukan kegiatan secara mandiri berkeliling menjual beras SPHP dan komoditas lainnya dengan mendatangi lokasi-lokasi permukiman atau tempat kegiatan masyarakat. Kegiatan itu selalu disambut antusias tinggi masyarakat karena harga barang yang dijual lebih murah dibanding di pasaran.
"Harapannya dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini harga beras bisa diintervensi, bisa turun mudah-mudahan bisa kembali normal tidak melebihi HET lagi," harap Fuad.
Fuad menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan cadangan beras cukup banyak. Saat ini stok beras medium Bulog setempat mencapai 6.200 ton. Saat ini sejumlah wilayah juga kembali panen sehingga Bulog bersiap kembali menyerap gabah hasil panen tersebut.
Baca juga: Legislator Kotim dukung pembangunan rumah sakit baru di Sampit
Baca juga: BMKG ingatkan Kotim masuk zona merah rawan kebakaran
Baca juga: Wabup Kotim sebut Apdesi mitra strategis wujudkan kemandirian desa
