Pangkalan Bun (ANTARA) - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) melalui anak usahanya yakni PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP) menjadi salah satu contoh dalam dunia industri kelapa sawit nasional di Provinsi Kalimantan Tengah.
Perusahaan ini ditunjuk oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sebagai lokasi kunjungan lapangan dalam program konsorsium yang mengusung tema Mekanisasi, Otomasi, dan Digitalisasi di sektor perkebunan sawit.
“PT GSIP adalah contoh konkret bagaimana teknologi bisa diintegrasikan secara menyeluruh pada operasional perkebunan. Kami melihat Astra Agro melalui PT GSIP sebagai pionir yang bisa menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan anggota GAPKI lainnya,” kata Ketua Bidang Riset GAPKI Dwi Asmono di Pangkalan Bun, Kamis.
Dia mengatakan, Inisiatif ini merupakan langkah strategis GAPKI untuk mendorong anggotanya menerapkan teknologi serta digitalisasi dalam proses bisnis mereka.
"Kunjungan ini bertujuan melakukan benchmark langsung terhadap implementasi mekanisasi dan digitalisasi yang telah sukses diterapkan PT GSIP," ucapnya.
Penunjukan PT GSIP sebagai lokasi benchmark oleh GAPKI menjadi semacam pengakuan atas langkah nyata yang telah dilakukan dalam menerapkan mekanisasi dan digitalisasi di perkebunan.
Inisiatif ini memperkuat komitmen Astra Agro untuk terus mendorong inovasi yang relevan dan aplikatif di sektor agribisnis.
Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, PT GSIP-AMR hadirkan ruang aman dan edukatif
Sementara itu, Vice President Agronomy Services PT Astra Agro Lestari Tbk Dulmanap menyampaikan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya memaparkan secara komprehensif perjalanan Astra Agro dalam mengembangkan mekanisasi, otomasi, dan digitalisasi.
"Termasuk di antaranya adalah demonstrasi penggunaan alat berat untuk proses bisnisnya serta penerapan aplikasi digital internal Astra Agro untuk pemantauan kebun secara real-time, serta integrasi teknologi berbasis data dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial yang lebih cepat dan akurat," ujarnya.
Menurutnya, mekanisme yang diterapkan Astra Agro melalui PT GSIP bukan hanya meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, namun juga menjadi jawaban atas tantangan dinamika industri yang makin kompetitif.
Aplikasi-aplikasi digital seperti sistem manajemen kebun berbasis data dan dashboard operasional real-time terbukti mampu mempercepat proses monitoring dan kontrol kualitas di lapangan.
“Astra Agro percaya bahwa transformasi digital bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Lewat PT GSIP, kami menunjukkan komitmen untuk selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi dan keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia,” jelasnya.
Dulmanap mengungkapkan, benchmark ini juga diharapkan menjadi langkah awal terbentuknya sinergi antar pelaku industri dalam mengakselerasi transformasi teknologi di sektor kelapa sawit.
Dengan adanya konsorsium ini, GAPKI dan para anggotanya memiliki peluang lebih besar untuk menyusun program kerja yang adaptif, efisien, dan berdampak nyata di lapangan.
"Ke depan, Astra Agro akan terus membuka ruang kolaborasi serta berbagi pengalaman dan praktik baik kepada sesama pelaku industri, sebagai bagian dari kontribusi untuk membangun sektor kelapa sawit Indonesia yang semakin adaptif, efisien, dan berorientasi pada keberlanjutan," demikian Dulmanap.
Baca juga: Siswa binaan PT GSIP-AMR raih emas nasional, bukti komitmen perusahaan membangun generasi unggul
Baca juga: Panen perdana jagung, PT GSDI dan Polres Kobar sinergi dukung swasembada pangan
Baca juga: Astra Agro dukung perayaan nyepi umat Hindu Kaharingan Kalteng
