Pemerintah pusat tinjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda-Sekolah Rakyat di Katingan

id katingan,kasongan,kalteng

Pemerintah pusat tinjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda-Sekolah Rakyat di Katingan

Wakil Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari, saat meninjau lokasi pembangunan bidang pendidikan di Katingan. (ANTARA/Naslee)

Kasongan (ANTARA) - Komitmen pemerintah pusat dalam memperluas akses pendidikan berkualitas hingga ke pelosok kembali ditegaskan melalui kunjungan kerja Wakil Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari, ke Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Kamis.

Kunjungan ini difokuskan untuk meninjau rencana pembangunan dua program strategis di bidang pendidikan, yakni SMA Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat. Didampingi Wakil Bupati Katingan, Firdaus, serta Penjabat Sekretaris Daerah, Christian Rain, Qodari mengunjungi beberapa lokasi yang diusulkan sebagai calon tapak pembangunan.

Pemerintah Kabupaten Katingan sendiri telah menyiapkan tiga alternatif lokasi untuk SMA Unggul Garuda dan satu lokasi awal untuk Sekolah Rakyat, yang menunjukkan kesiapan daerah dalam mendukung program nasional.

Qodari menyampaikan apresiasinya atas langkah proaktif Pemerintah Kabupaten Katingan dalam menyediakan lahan dan menyusun rencana teknis. Dia menjelaskan bahwa seluruh usulan lokasi akan dikaji oleh tim teknis dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktiristek) berdasarkan kriteria teknis, legalitas, dan tata ruang.

“Sudah ada inisiatif dari Pemkab Katingan untuk menyediakan lahan, bahkan tiga lokasi yang disiapkan. Nantinya semua akan dievaluasi oleh tim kementerian. Harapannya semua memenuhi syarat. Namun jika belum, kita tetap punya opsi program lain yang bisa dikembangkan di sini,” jelas Qodari, di Kasongan.

Kunjungan ke calon lokasi Sekolah Rakyat juga mencuri perhatian. Pemerintah daerah memanfaatkan bangunan bekas hotel sebagai titik awal pelaksanaan program tersebut. Menurut Qodari, pendekatan tersebut menunjukkan keberanian dan kreativitas dalam memaksimalkan aset daerah untuk mendukung agenda nasional.

“Ini menarik dan baru. Jujur, saya belum pernah melihat calon Sekolah Rakyat yang berasal dari bekas hotel. Ini bukti bahwa pemerintah daerah mampu mendukung program nasional dengan inovatif,” ucapnya.

Qodari dan tim melihat langsung progres renovasi bangunan yang akan difungsikan sebagai sekolah berasrama. Mulai dari kamar tidur yang disiapkan sebagai asrama siswa, hingga ruang kelas, laboratorium, ruang makan, dan dapur. Ia menyebut pengerjaan berjalan cepat dengan sistem kerja 24 jam dan 80 persen perabotan sudah berada di lokasi.

Dia juga menegaskan pentingnya percepatan penyediaan lahan permanen untuk kedua program tersebut. Khusus pembangunan fisik Sekolah Rakyat, dijadwalkan dimulai pada Oktober 2025, sehingga aspek teknis dan legalitas harus tuntas sebelum pelaksanaan dimulai. Untuk SMA Unggul Garuda, disyaratkan luas lahan minimal 20 hektare.

Wakil Bupati Katingan, Firdaus, menyambut baik perhatian pemerintah pusat. Dia menyebut bahwa kehadiran SMA Unggul Garuda dan Sekolah Rakyat di Katingan akan menjadi langkah strategis dalam pemerataan pendidikan berkualitas di wilayahnya.

“Kami sangat mendukung penuh. Program ini menjadi harapan besar masyarakat Katingan, terutama bagi anak-anak dari daerah pelosok yang membutuhkan akses pendidikan unggul. Semoga segera terealisasi,” jelas Firdaus.

Program SMA Unggul Garuda merupakan inisiatif Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mencetak generasi muda berkarakter dan berprestasi melalui pendidikan berasrama terpadu. Sementara Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi pendidikan gratis, berkualitas, dan inklusif untuk keluarga kurang mampu.


Pewarta :
Uploader : Ronny
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.