Muhammadiyah Kalteng ajak masyarakat jaga suasana kondusif

id pwm,kalteng,kalimantan tengah,palangka raya,ahmad syar'i

Muhammadiyah Kalteng ajak masyarakat jaga suasana kondusif

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) Ahmad Syar'i. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah (PWM Kalteng) Ahmad Syar'i mengajak seluruh warga tetap menyampaikan aspirasi atau unjuk rasa tanpa diwarnai perusakan dan kekerasan serta tetap kondusif.

"Sesuai dengan kebijakan PP Muhammadiyah. Kita mendukung masyarakat menyampaikan aspirasi, hanya memang harus disampaikan dengan cara yang baik, yang tidak merusak dan tidak ada kekerasan," kata Syar'i saat ditemui di kantor PWM Kalteng di Palangka Raya, Senin.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat dikonfirmasi terkait sikap Muhammadiyah di Kalimantan Tengah dalam merespon fenomena unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Kalteng.

"Kita juga sampaikan ke jajaran kita termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Pimpinan wilayah tidak melarang Mahasiswa menyampaikan aspirasi, tetapi sampaikan dengan cara yang berakhlak, damai dan tidak melakukan perusakan," katanya.

Di sisi lain, Syar'i yang saat itu mengenakan batik dan berpeci hitam juga berharap aspirasi yang disampaikan masyarakat termasuk mahasiswa dapat diterima pemerintah, DPRD serta pihak-pihak lain yang menjadi subjek unjuk rasa.

Baca juga: Rektor UPR ajak mahasiswa sampaikan aspirasi dengan damai

Jangan sampai, lanjut dia, aspirasi ini tidak diterima dan tetap tersumbat. Jika tersumbat maka akan muncul reaksi dan jika reaksi itu melibatkan banyak orang maka di situ akan ada pihak-pihak yang mendompleng untuk kepentingan dan keuntungannya.

"Maka aksi unjuk rasa ini juga harus dipikirkan juga kemungkinan disisipi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga menodai kemurnian aspirasi yang disampaikan," katanya.

Dia pun mengaku prihatin, aksi penyampaikan aspirasi ini berdampak luas dengan adanya penjarahan dan pembakaran fasilitas umum hingga adanya korban jiwa.

Syar'i pun meminta para pemimpin, termasuk anggora DPR tidak menutup diri serta harus bisa menampilkan sikap, permuatan dan tutur kata yang pantas di hadapan publik.

"Pemimpin itu 'uswatun hasanah'. Jadi dia harus menjadi teladan, baik perbuatan ataupun perkataan. Maka seharusnya, pihak-pihak terkait ini jangan sampai memunculkan ucapan-ucapan yang cenderung merendahkan masyarakat ataupun penyampai aspirasi," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengajak momentum ini menjadi refleksi bagi berbagai pihak untuk saling mengingatkan, mengoreksi, semakin terbuka dengan dialog dan diskusi sehingga komunikasi antara berbagai pihak dapat berjalan baik.

"Mari kita jaga kondisi bangsa untuk tetap cinta damai guna mewujudkan Indonesia yang bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, adil, makmur dan maju," katanya.

Baca juga: Wali Kota Palangka Raya: Pejabat harus hindari pernyataan provokatif

Baca juga: Beras premium Bulog diminati pengunjung Sampit Trade Expo

Baca juga: Tidak ikut demo, ojol di Sampit pilih gelar shalat gaib


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.