Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kapuas, Kalimantan Tengah melaksanakan pendampingan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) bagi aparatur Pemerintah Kecamatan Selat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas aparatur dalam pengelolaan administrasi surat-menyurat dan arsip dinamis berbasis elektronik, sesuai dengan amanat transformasi digital dalam birokrasi,” kata Kepala Disarpustaka Kapuas Aswan di Kuala Kapuas, Kamis.
Dia memaparkan Srikandi menjadi instrumen penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, serta akuntabel.
"Dengan pemanfaatan aplikasi ini, proses pengelolaan surat masuk, surat keluar, hingga disposisi dapat dilakukan secara lebih cepat, transparan, dan terdokumentasi dengan baik," jelasnya.
Hal tersebut, sambungnya, juga mendukung terwujudnya pemerintahan tanpa kertas atau paperless sebagaimana dicanangkan pemerintah pusat.
Baca juga: Pemprov Kalteng bantu 30 petani di Kapuas melalui SLPHT
Dalam kegiatan pendampingan ini, tim Disarpustaka Kapuas memberikan bimbingan teknis kepada aparatur kecamatan mengenai cara penggunaan aplikasi mulai dari tahap login, pembuatan surat, pengiriman, penerimaan, hingga penyimpanan arsip digital.
Selain itu, lanjutnya, dijelaskan pula prosedur keamanan data serta langkah-langkah untuk memastikan keaslian dan keabsahan dokumen elektronik.
Aswan menegaskan pendampingan ini tidak hanya ditujukan memperkenalkan aplikasi, tetapi juga memastikan aparatur benar-benar mampu mengoperasikan Srikandi dalam tugas sehari-hari.
“Dengan demikian, implementasi aplikasi tidak berhenti pada level sosialisasi, melainkan benar-benar diaplikasikan dalam sistem kerja pemerintahan di Kecamatan Selat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta budaya kerja yang lebih tertib arsip, efisien, serta mendukung percepatan transformasi digital di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas.
“Ke depan, pendampingan serupa terus dilakukan secara berkelanjutan ke seluruh perangkat daerah hingga ke tingkat kecamatan dan desa, sehingga penerapan aplikasi Srikandi dapat merata dan optimal di seluruh wilayah,” demikian Aswan.
Baca juga: Percepat transformasi digital, Disarpustaka optimalkan penerapan Srikandi di Pulau Petak
Baca juga: Kebakaran hanguskan rumah warga di Kapuas
Baca juga: Bupati Kapuas tinjau perkembangan rekonstruksi sejumlah jalan
