Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Hatir Sata Tarigan menilai sektor pertanian dan perkebunan, dapat menjadi solusi konkret bagi masyarakat untuk keluar dari ketergantungan pada pertambangan rakyat.
Masyarakat telah memiliki niat baik untuk beralih dari pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan menuju sektor yang lebih berkelanjutan, kata Hatir di Palangka Raya, Jumat.
"Ini kesempatan baik yang harus disikapi secara serius. Jadi, tugas pemerintah adalah memberi dukungan nyata," ucapnya.
Menurut Anggota DPRD Palangka Raya itu, keterbatasan warga saat ini lebih pada tahapan awal pembukaan lahan. Meski sudah siap bekerja, namun tetap membutuhkan bantuan peralatan maupun pendampingan dari pemerintah.
Hatir mengatakan, warga juga merencanakan pola tanam ganda. Sambil menunggu hasil dari komoditas jangka panjang seperti kelapa sawit, mereka berencana menanam jagung, sayur-mayur, dan tanaman cepat panen lain untuk menopang kebutuhan harian.
"Kalau pola ini didukung, hasilnya bisa langsung terasa. Selain ada pemasukan cepat, masyarakat juga punya harapan jangka panjang dari perkebunan," ucapnya.
Dirinya juga menekankan strategi tersebut bukan hanya soal mencari pengganti pertambangan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Ia mengusulkan agar program percontohan dijalankan lebih dulu di satu kelurahan atau beberapa kelompok keluarga. Jika berhasil, model tersebut bisa diperluas ke wilayah lain di Palangka Raya.
"Dengan begitu, warga tidak hanya bergantung pada satu sumber penghasilan. Ekonomi mereka tetap bergerak tanpa harus merusak lingkungan," ujar Hatir.
Baca juga: DPRD Palangka Raya berharap kehadiran Duta Mall pacu perekonomian masyarakat
Menurut dia, peralihan dari pertambangan menuju pertanian akan lebih cepat tercapai jika ada sinergi pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan. Langkah diversifikasi ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dan perkebunan ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara membangun ketahanan daerah.
Dengan pola usaha yang berkelanjutan, warga tidak hanya memperoleh sumber penghidupan baru, tetapi juga turut menjaga keseimbangan lingkungan untuk generasi mendatang.
"Ini momentum penting. Kalau pemerintah serius mendukung, warga pasti siap mengerjakan. Hasilnya bukan hanya bagi kesejahteraan keluarga, tapi juga keberlanjutan lingkungan kita," demikian Hatir.
Baca juga: Dinas Perdagangan: Harga Bapok di Palangka Raya stabil jelang akhir tahun
Baca juga: DPRD dorong generasi muda lestarikan wastra Kalteng
Baca juga: DPRD apresiasi Pemkot Palangka Raya optimalkan pasar penyeimbang
