Kuala Kapuas (ANTARA) - Tanah longsor terjadi di Desa Dirung Koram, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (4/10) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Peristiwa tersebut menyebabkan jalur utama yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Murung Raya (Puruk Cahu) tertutup total oleh material longsoran tanah dan batu, sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Menurut keterangan warga sekitar, longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (3/10) malam hingga Sabtu pagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas, Pangeran S Pandingan, saat dihubungi di Kuala Kapuas.
Kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi menyebabkan tebing di sisi jalan mengalami pergerakan dan akhirnya ambrol, menimbun sebagian besar badan jalan sepanjang hampir 50 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun aktivitas masyarakat dan arus transportasi antar wilayah menjadi terganggu.
Melalui laporan kepada pihak kecamatan, menyampaikan bahwa warga bersama aparat desa telah berupaya melakukan pembersihan awal secara manual menggunakan alat sederhana. Namun, material longsor yang cukup tebal dan berat memerlukan bantuan alat berat dari pihak perusahaan swasta untuk mengevakuasi timbunan tanah, agar jalan dapat segera dibuka kembali.
Sementara itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR provinsi dan kabupaten terkait peristiwa tersebut. Petugas juga mengimbau warga agar tetap waspada mengingat potensi longsor susulan masih mungkin terjadi jika hujan kembali turun.
Hingga siang, akses jalan lintas Gunung Mas - Puruk Cahu masih belum bisa dilewati. Pemerintah daerah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses pembersihan dan memastikan jalur transportasi dapat kembali normal dalam waktu dekat.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, sore tadi penanganan longsor sudah kembali pulih dan dapat dilalui pengendara,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam di musim hujan, khususnya di wilayah dengan kontur tanah perbukitan.
