Pemkab Pulang Pisau salurkan beras atasi daerah rawan pangan

id Pemkab Pulang Pisau, wabup Pulang Pisau, kalteng, ekonomi, beras

Pemkab Pulang Pisau salurkan beras atasi daerah rawan pangan

Wakil Bupati Pulang Pisau Ahmad Jayadikarta menyerahkan bantuan beras secara simbolis kepada masyarakat penerima manfaat di Kelurahan Kalawa, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Dita Marsena

Pulang Pisau (ANTARA) - Wakil Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ahmad Jayadikarta menyampaikan penyaluran beras yang dilaksanakan pemerintah setempat sebelumnya sebagai upaya penanganan daerah rawan pangan di Kelurahan Kalawa.

"Melalui kegiatan ini mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," kata Ahmad Jayadikarta di Pulang Pisau, Selasa.

Dirinya menyampaikan kegiatan ini juga merupakan rangkaian penanganan daerah rawan pangan berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tahun 2024 yang disusun oleh Dinas Ketahanan Pangan yang berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait lainnya.

Jayadikarta menyebut akhir-akhir ini harga sebagian besar bahan pokok sudah menunjukkan kenaikan harga, terutama komoditas beras, minyak goreng, dan gula pasir menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

"Situasi ini menjadi perhatian pemerintah daerah dan terus dijaga agar tidak naik, serta tetap stabil hingga akhir tahun 2025 dan seterusnya tidak mengalami kenaikan,” jelasnya.

Dirinya mengatakan penyaluran beras pemerintah daerah ini bertujuan antara lain untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, Stabilisasi pasokan dan harga pangan.

"Sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi pasokan pangan dari sentra produksi pangan ke wilayah non-sentra produksi," katanya.

Penyaluran beras pemerintah daerah, paparnya, tahun 2025 ini sebesar 10,30 ton. Ia menyampaikan untuk Kecamatan Kahayan Hilir mendapatkan alokasi bantuan berupa beras sejumlah 2,59 ton untuk Kelurahan Kalawa.

Baca juga: 44 PNS ikuti seleksi substansi calon kepala sekolah di Pulang Pisau

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pulang Pisau, Paridah Ernawati menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pulang Pisau, masih terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori daerah rawan pangan, termasuk kelurahan Kalawa

"Ada satu kelurahan dan lima desa yang masuk dalam kategori daerah rawan pangan, diantaranya Kelurahan Kalawa, Desa Badirih, Sei Baru Tewu, Sei Pasanan, Sebangau Mulya, Sebangau Jaya," ungkap Paridah.

Dirinya menyampaikan pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi wilayah yang masuk kategori rawan pangan. Ia mengatakan selain penyaluran beras pihaknya melaksanakan sosialisasi pemahaman kepada masyarakat, agar mereka tahu apa itu arti daerah rawan pangan.

"Narasumber sosialisasi ini berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau,” terangnya.

Dijelaskan Paridah keterlibatan BPBD dikarenakan indikator kerawanan pangan mencakup beberapa aspek, di antaranya terkait akses jalan, tenaga kesehatan, pendidikan, dan sumber air bersih (PDAM).

"Keterbatasan di lapangan inilah yang melibatkan BPBD berperan dalam penanganan aspek-aspek tersebut," katanya.

Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah R Rudy Handoko menyampaikan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan merupakan bentuk mitigasi dan kesiapan kita dalam menghadapi daerah rawan pangan.

Dia menyebutkan ada beberapa kriteria yang menentukan suatu daerah dikatakan rawan pangan. Pertama, kemampuan produksi pangan masyarakatnya. Kedua, aksesibilitas, seperti kondisi jalan dan distribusi, kemudian ada juga faktor harga dan pemanfaatan pangan, yakni bagaimana masyarakat mengolah dan mengonsumsi bahan pangan.

"Termasuk juga faktor air bersih, kesehatan, dan pendidikan, jadi itu semua masuk dalam indikator penilaian," katanya.

Ia mengatakan di tingkat kabupaten terdapat sembilan indikator, di tingkat provinsi ada 12 indikator, sedangkan di tingkat pusat ada enam indikator. Semua indikator itu menjadi dasar penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan.

"Peta inilah pemerintah pusat dan provinsi kemudian menyalurkan bantuan pangan (Bapang) yang hampir menjangkau seluruh desa," demikian Rudy Handoko.

Baca juga: Lindungi para pekerja, Pemkab Pulpis minta pengawas perketat penerapan K3

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau lakukan intervensi spesifik penanganan stunting

Baca juga: iPulangPisau menjadi inovasi literasi digital berbasis aplikasi


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.