DPRD Palangka Raya dorong kolaborasi warga dan pemerintah tekan DBD

id DPRD Palangka Raya, kalteng, Palangka Raya, jati asmoro, dbd, demam berdarah, kesehatan

DPRD Palangka Raya dorong kolaborasi warga dan pemerintah tekan DBD

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro. ANTARA/Rajib Rizali

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jati Asmoro, menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat.

“Program pemberantasan DBD tidak bisa hanya mengandalkan petugas kesehatan. Masyarakat juga harus menjadi bagian dari gerakan PSN agar hasilnya maksimal,” katanya di Palangka Raya, Senin.

Dia mengungkapkan, kerja sama lintas pihak menjadi kunci agar upaya pemberantasan sarang nyamuk berjalan efektif dan berkelanjutan, terutama memasuki musim hujan yang rawan peningkatan kasus DBD.

Ia menyebut, gerakan pemberantasan sarang nyamuk berbasis komunitas terbukti mampu menurunkan angka kasus DBD di berbagai daerah.

"Untuk itu, Pemerintah Kota Palangka Raya diminta memperkuat koordinasi dengan RT, RW, hingga kader Jumantik di setiap kelurahan," ucapnya.

Menurut Jati, kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan, pemeriksaan jentik nyamuk, dan edukasi rumah tangga perlu digalakkan kembali agar kesadaran warga tidak menurun.

Baca juga: Legislator Palangka Raya sebut budaya mampu perkuat karakter generasi muda

Selain itu, ia mendorong dinas terkait untuk memperkuat sosialisasi tentang bahaya DBD melalui media sosial dan kanal informasi publik. Dengan pendekatan digital, pesan kebersihan lingkungan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.

Ia menilai, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu terus ditanamkan sejak dini, termasuk di sekolah-sekolah. Anak-anak harus dilibatkan agar menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan bebas nyamuk.

“Kesadaran kolektif harus dimulai dari rumah tangga. Kalau setiap keluarga rutin menerapkan 3M Plus, maka risiko DBD bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya.

Jati berharap, kolaborasi yang terbangun antara warga, pemerintah, dan lembaga masyarakat dapat menjadikan Palangka Raya sebagai kota yang tangguh terhadap penyakit berbasis lingkungan.

Dengan demikian, masyarakat dapat terbebas dari berbagai penyakit sehingga mereka bisa menjalani aktivitas dengan nyaman dan sehat.

“Dengan kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, saya yakin Palangka Raya bisa terbebas dari kasus DBD di tahun-tahun mendatang,” demikian Jati.

Baca juga: DPRD minta Pemkot Palangka Raya benahi pasar eks Terminal Tjilik Riwut

Baca juga: BKPSDM Palangka Raya perkuat profesionalitas PPPK pada pelayanan publik

Baca juga: Wali Kota Palangka Raya dorong inovasi kuliner lokal


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.