Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Shalahuddin menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat segera melakukan Survei Investigasi Desain (SID) sebagai langkah awal dalam penyusunan rencana penanganan banjir secara teknis dan berkelanjutan.
"Kita perlu tahu akar masalahnya melalui kajian teknis, sehingga solusi yang diterapkan benar-benar efektif. Saya minta Dinas PUPR segera melakukan langkah-langkah awal penanganan agar permasalahan banjir tidak terus berulang setiap musim hujan," Shalahuddin di Muara Teweh, Rabu.
Hal itu disampaikan Shalahuddin bersama Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan, Sekretaris Daerah Muhlis, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) usai meninjau lokasi banjir yang melanda kawasan Km 38 Desa Sei Rahayu I, Kecamatan Teweh Tengah, Selasa (4/11).
Bupati Shalahuddin menekankan pentingnya langkah cepat dan terukur dari seluruh jajaran agar penanganan banjir tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Baca juga: Bupati Barut perkuat produktivitas dan modernisasi pertanian jagung hibrida
Baca juga: Shalahuddin luncurkan program parkir gratis RSUD Muara Teweh
Kepala Dinas PUPR Barito Utara Muhammad Iman Topik mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah strategis dalam mendukung upaya penanganan banjir.
Salah satunya melalui pengadaan ekskavator ampibi yang akan digunakan untuk mempercepat proses normalisasi sungai serta memperlancar aliran air di titik-titik rawan banjir.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Bupati Barito Utara dan program 100 hari kerja dalam mewujudkan infrastruktur yang tangguh serta penanganan lintas sektor terhadap bencana.
"Kami ingin memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat tetap terjaga," kata Topik.
Pemerintah Kabupaten Barito Utara berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah konkret dalam mengatasi persoalan banjir, termasuk melalui koordinasi lintas sektor dan pelibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta menjaga kelancaran aliran sungai di wilayah rawan banjir.
Baca juga: Pemkab Barut kaji penerapan NIPD dan tunjangan kinerja perangkat desa
