Palangka Raya (ANTARA) - Generasi muda Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga warisan budaya daerah, melalui ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2025, para pelajar dari berbagai jenjang pendidikan berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tengah upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Jayani, di Palangka Raya, Rabu, festival yang digelar Balai Bahasa Provinsi Kalteng selama tiga hari, 3-5 November 2025, di Palangka Raya ini menjadi wadah penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa ibu, khususnya Bahasa Dayak Ngaju, di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi.
“Pada ajang tersebut, siswa-siswi Kota Palangka Raya sukses meraih berbagai penghargaan di sejumlah kategori lomba. Untuk jenjang SD, mereka berhasil merebut Juara II dan III Karungut, Juara I dan Harapan II Pidato, Juara I dan III Cerpen, serta Juara I dan Harapan II Mendongeng.,” kata Jayani.
Selanjutnya pada jenjang, sambung dia, SMP para peserta menorehkan Juara II Karungut, Juara II dan III Pidato, Juara I dan Harapan III Stand Up Comedy, serta sejumlah posisi juara di kategori Cipta Puisi dan Mendongeng.
“Kami sangat bangga atas perjuangan siswa-siswi yang telah mengharumkan nama Kota Palangka Raya. Semoga kegiatan seperti FTBI terus melahirkan generasi muda yang mencintai bahasa ibu dan menjaga warisan budaya daerah,” ucapnya.
Orang nomor satu di Disdik Kota Palangka Raya tersebut menegaskan, partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan berbasis budaya daerah merupakan wujud nyata dukungan terhadap Program Merdeka Belajar Episode 17 yang menekankan revitalisasi bahasa dan sastra daerah.
Kegiatan FTBI 2025 resmi dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti, mewakili Gubernur Kalteng. Dalam sambutannya, Sunarti menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga daya hidup bahasa daerah yang kini menghadapi tantangan besar.
“Kalimantan Tengah memiliki kekayaan bahasa daerah yang luar biasa. Namun, jika tidak dijaga, keberadaannya akan terus tergerus oleh perkembangan zaman. Karena itu, perlu keterlibatan aktif masyarakat, khususnya generasi muda,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Iwa Lukmana, menekankan bahwa pelindungan bahasa daerah harus dimulai dari kesadaran generasi muda.
“Mereka adalah agen penting dalam meneruskan bahasa ibu dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujarnya.
Sebanyak 22 peserta dari Kota Palangka Raya turut ambil bagian dalam enam cabang lomba, yakni Cipta Puisi, Karungut, Komedi Tunggal, Mendongeng, Menulis Cerpen, dan Pidato Bahasa Dayak Ngaju.
Sebagai bentuk apresiasi, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah memberikan piagam penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya atas peran aktifnya dalam mendukung Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Tahun 2025.
“Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana menumbuhkan semangat generasi muda untuk terus menggunakan dan melestarikan bahasa daerah sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa,” demikian Iwa Lukmana.
Baca juga: PLN sambung listrik gratis lewat Light Up The Dream di Palangka Raya
Baca juga: DPRD Palangka Raya sebut guru berperan penting cegah kekerasan anak di sekolah
Baca juga: Fraksi NasDem DPRD Palangka Raya soroti penurunan belanja modal
