St. Petersburg (ANTARA) - Tim ilmuwan Rusia mengembangkan dan mendapatkan paten untuk sebuah perangkat lunak yang menggunakan panas buangan dari panel surya untuk desalinasi air laut dan air tanah, menurut laporan kantor berita TASS, Jumat 928/11).
Menurut seorang dosen di Jurusan Teknik Tenaga Panas Industri Universitas Negeri Ural Selatan (South Ural State University/SUSU) Olga Kornyakova, perangkat lunak baru tersebut diharapkan akan diminati oleh fasilitas-fasilitas industri yang terlibat dalam pengolahan air limbah kimia.
Dia menjelaskan bahwa program perangkat lunak tersebut mengatasi masalah yang telah lama ada, yakni panas berlebih yang dihasilkan oleh instalasi panel surya. Dengan program ini, sisa energi termal yang sebelumnya tidak dimanfaatkan tersebut akan dialirkan ke sebuah perangkat desalinasi.
Kornyakova menjelaskan bahwa para peneliti di SUSU telah mematenkan sebuah perangkat yang mampu memurnikan air laut dan air tanah menggunakan listrik yang dihasilkan oleh panel surya. Sebelumnya, panel surya akan memanas selama operasi, dan melepaskan panas buangan yang tidak terpakai, kata Kornyakova menjelaskan.
Dengan sistem baru itu, elemen pemanas khusus dihubungkan ke panel surya untuk menyerap energi panas buangan tersebut.
Perangkat lunak ini akan secara otomatis mengumpulkan data digital dari elemen-elemen pemanas tersebut, mengukur suhu, dan menampilkan suhu air. Para peneliti mengatakan integrasi ini memungkinkan panas air yang dihasilkan panel untuk menghangatkan media perpindahan panas lainnya juga.
Kornyakova menambahkan bahwa program ini, yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Python, mudah digunakan dan tidak memerlukan pelatihan khusus.
Pengembangan program tersebut diharapkan dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian air secara kimiawi dan pengoperasian fasilitas yang ditenagai sumber energi terbarukan.
