Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan komitmen penuh untuk membersihkan kawasan di belakang eks Gedung Bioskop Golden Theatre yang terindikasi sebagai wilayah rawan peredaran narkoba.
“Kami sebagai aparat pemerintahan kecamatan, kelurahan hingga RT sudah berkomitmen untuk menjadikan kawasan eks Golden itu bebas dari segala transaksi narkoba,” kata Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah di Sampit, Selasa.
Hal ini disampaikannya sehubungan dengan rapat koordinasi persiapan operasi pemulihan kawasan rawan narkoba yang digelar Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kotim bersama DPRD dan Polres setempat sebelumnya.
Dalam rapat tersebut, kawasan eks Golden mendapat sorotan tajam dari instansi terkait lantaran tingginya pengungkapan kasus narkoba, bahkan lokasi tersebut diindikasikan sebagai kampung narkoba oleh BNNK Kotim.
Menindaklanjuti hasil rapat itu pula, Irpansyah bersama Lurah Mentawa Baru Hulu Iwansyah mengumpulkan semua ketua RT yang bertugas di kawasan eks Golden untuk mengetahui respons masyarakat setempat selama ini
Sekaligus, meminta dukungan terkait sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di kawasan tersebut.
“Karena kami perlu dukungan semua pihak dalam melaksanakan upaya ini, khususnya masyarakat yang ada di kawasan belakang eks Golden tersebut. Hal ini sudah kami bahas dan para RT dan mereka menyatakan setuju dan sangat mendukung upaya tersebut,” ujarnya.
Irpansyah melanjutkan, berdasarkan pengakuan sejumlah RT setempat diketahui bahwa sebenarnya pelaku pengedar narkoba di kawasan eks Golden tersebut sejatinya merupakan warga dari luar RT atau kelurahan setempat.
Biasanya pelaku hanya datang untuk bertransaksi dengan memanfaatkan ruko bekas dan sepi yang ada di kawasan tersebut. Aksi ini biasanya dilakukan pada malam hari dan ketika selesai mereka akan pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Warga setempat pun sebenarnya sudah sangat diresahkan dengan adanya aktivitas tersebut. Sebab, selain mencoreng citra warga yang menetap di kawasan itu, tak jarang para pelaku menyebabkan gangguan ketentraman masyarakat.
“Pengakuan RT setempat, beberapa kali warga itu mengeluhkan suara berisik dari para pelaku yang berkegiatan di malam hari. Warga setempat yang rata-rata pedagang, mereka sudah lelah bekerja di siang hari, tapi malam hari pun mereka tidak bisa istirahat karena terganggu suara berisik,” bebernya.
Namun di sisi lain, sebagian besar warga pun tidak berani melapor ke kepolisian lantaran takut mendapat intimidasi dari pelaku yang terlibat peredaran narkoba. Ada pula warga yang sudah berupaya melaporkan, tetapi tidak membuahkan hasil dan justru laporan itu bocor ke para pelaku.
Oleh karena itu, adanya atensi serius dari BNNK dan pemerintah daerah, khususnya DPRD setempat, disambut baik oleh warga kawasan eks Golden dengan harapan dapat membersihkan kawasan itu dari narkoba dan memulihkan nama baik warga setempat.
Baca juga: Kotim wakili Kalteng di Pemilihan Duta Qasidah Nasional
Irpansyah juga menyampaikan bahwa pihaknya akan melibatkan peran masyarakat di sekitar lokasi itu untuk mencegah maraknya peredaran narkoba dengan membentuk kelompok swadaya masyarakat.
Berkaitan peran dan tugas dari kelompok swadaya masyarakat itu akan didiskusikan dengan BNNK Kotim, yang jelas dengan adanya kelompok ini setidaknya bisa memberikan rasa takut bagi oknum tidak bertanggung jawab agar tidak lagi bertransaksi narkoba di lokasi tersebut.
“Pada intinya kami berkomitmen berupaya secara bertahap untuk membersihkan dan menjadikan lokasi itu bebas narkoba, imagenya mana selama ini ada di tengah-tengah masyarakat. Tentunya ini perlu dukungan seluruh RT semua khususnya yang ada di lokasi tersebut,” demikian Irpansyah.
Salah seorang RT kawasan belakang eks Golden yang enggan disebutkan namanya menyatakan mendukung upaya P4GN dan siap mengumpulkan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan sosialisasi nantinya.
Irpansyah berharap disamping pemasangan baliho atau spanduk peringat dan sosialisasi, BNNK maupun aparat terkait dapat mengadakan patroli rutin di kawasan belakang eks Golden.
Ia meyakini dengan cara tersebut setidaknya bisa meminimalkan aktivitas atau kegiatan transaksi narkoba di lokasi tersebut. Terbukti, baru-baru ini ada beberapa orang yang dicurigai sebagai intel berkeliaran di belakang eks Golden tersebut, para pelaku pun tidak berani beraktivitas selama beberapa hari.
“Kami mendukung rencana pemerintah dan instansi terkait, tapi kami minta agar diadakan patroli rutin. Kalau ada patroli itu otomatis mereka akan bubar dengan sendirinya dan kalau bisa waktunya beda-beda supaya mereka (pelaku) tidak bisa menghindar,” demikian warga setempat.
Baca juga: Diabetes tertinggi di Kalteng harus jadi peringatan bagi masyarakat Kotim
Baca juga: Polres Kotim amankan tiga truk bermuatan ulin ilegal
Baca juga: DLH Kotim gencar ajak masyarakat pilah sampah sebelum dibuang
