Kemkomdigi percepat pemulihan layanan telekomunikasi pasca-bencana di Sumatera

id Kemkomdigi, percepat pemulihan, layanan telekomunikasi, pasca-bencana, di Sumatera, kalteng

Kemkomdigi percepat pemulihan layanan telekomunikasi pasca-bencana di Sumatera

Wamenkomdigi Nezar Patria memberikan sambutan saat menghadiri acara Peluncuran UGM AI Center of Excellence di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). ANTARA/HO-Kemkomdigi/am.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan seluruh operator seluler nasional untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi pasca-bencana banjir dan longsor di wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di antara ketiga provinsi di Pulau Sumatera itu, daerah terdampak bencana di Provinsi Aceh dinilai mengalami gangguan layanan telekomunikasi cukup parah karena banjir menyebabkan pasokan listrik putus dan infrastruktur telekomunikasi rusak.

"Kita semua tentunya bergotong royong untuk memulihkan keadaan dan berharap semua bisa memberikan simpatinya yang tinggi kepada sesama," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pemerintah memprioritaskan percepatan pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah Aceh pada masa tanggap darurat bencana.

Berdasarkan data pemerintah per 5 Desember 2025 sebanyak 1.789 base transceiver station (BTS) atau 52,4 persen dari total 3.414 BTS di Provinsi Aceh sudah kembali aktif.

Nezar menyampaikan bahwa persentase BTS yang aktif dapat ditingkatkan hingga sekitar 75 persen seiring dengan pulihnya pasokan listrik.

"Mudah-mudahan pekan ini bisa pulih seperti sediakala. Karena kendala yang kami temukan masih seperti pada hari-hari sebelumnya, yaitu berupa energi listrik," katanya.

Nezar mengatakan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital bersama operator seluler terus memantau upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di bagian Pulau Sumatera yang terdampak bencana alam.

"Laporan perkembangannya setiap hari, bahkan juga jam per jam bagaimana perbaikan telekomunikasi itu dilaporkan," katanya.

Guna mendukung penyediaan layanan telekomunikasi di daerah yang masih terisolasi, Kementerian Komunikasi dan Digital menyediakan perangkat komunikasi berbasis satelit Starlink beserta genset sebagai sumber energi sementara.

Perangkat komunikasi darurat tersebut disiapkan sebagai sistem penyangga pelayanan komunikasi publik ketika layanan telekomunikasi dan pasokan listrik belum sepenuhnya pulih.

Penyediaan perangkat telekomunikasi Starlink dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan evakuasi, distribusi bantuan, pelayanan kesehatan, serta pelaporan data korban dan kondisi wilayah terdampak bencana.

Nezar mengatakan bahwa perangkat komunikasi darurat itu diberikan secara gratis.

Kementerian Komunikasi dan Digital juga berkoordinasi dengan PLN serta instansi terkait lain dalam upaya untuk memulihkan koneksi dan layanan telekomunikasi.

"PLN mengatakan Jumat mudah-mudahan listrik bisa pulih kembali, ini akan mempercepat kerja kita untuk memulihkan jaringan telekomunikasi di Aceh," katanya.


Pewarta :
Editor : Admin Portal
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.