Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (Apjatel) akan melakukan penataan jaringan kabel fiber optik di 40 kabupaten/kota dengan total panjang 2.000 kilometer pada 2026.
“Kita akan melakukan penataan jaringan kabel fiber optik secara nasional di 40 kabupaten kota, yaitu satu kota 50 km (kilometer), jadi kurang lebih 2.000 km untuk 2026,” kata Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Siregar di Jakarta Selatan, Kamis.
Jerry mengatakan langkah itu penting mengingat masih banyaknya kabel fiber optik yang terpasang secara semrawut. Mekanisme penataan akan dibahas lebih lanjut bersama 138 anggota tetap Apjatel.
Dia memaparkan, Apjatel telah melakukan penataan terhadap 539 kilometer jaringan kabel fiber optik di wilayah Jabodetabek sejak 2021.
“Sumatra Utara ada sepanjang 13 kilometer dan Jawa Barat 75 kilometer yang sudah bergerak,” sambungnya.
Apjatel juga akan memperluas penataan ke Bali, Jawa Timur, dan daerah lain, dengan mendorong kolaborasi bersama pemerintah daerah.
Selain penataan fiber optik, Apjatel juga menyiapkan program perluasan konektivitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan pelayanan fasilitas umum seperti puskesmas dan sekolah.
Jerry mengatakan pada 2026 akan dimulai pembangunan jaringan konektivitas di kawasan Danau Toba sebagai proyek percontohan.
"Semoga ini menjadi satu kekuatan ekonomi baru dan nanti akan kita lakukan di beberapa pulau di Indonesia untuk menggerakkan ekonomi, baik menyukseskan arah program strategis presiden seperti Makan Bergizi Gratis dan interkoneksi puskesmas," jelasnya.
Selain itu, Apjatel juga berencana memetakan dan mengevaluasi konektivitas jaringan pos Indonesia serta melakukan utilisasi landing point kabel laut ke kabel darat melalui kerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkomdigi.
"Saat ini kita juga lagi mengevaluasi dan akan memetakan konektivitas pos seluruh Indonesia, ada 2.800 dari 5.600, kita sudah sepakat dan ini sedang dalam diskusi," kata Jerry.
