Bupati Awasi Pembenahan Pengelolaan RSUD Murjani Sampit

id kotawaringin timur, bupati kotim, supian hadi, RSUD murjani

Bupati Awasi Pembenahan Pengelolaan RSUD Murjani Sampit

Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (1/4) malam lalu. Pembenahan pengelolaan rumah sakit ini kini jadi perhatian serius. (Foto Humas Pemkab Kotim)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah H Supian Hadi menunjukkan keseriusannya untuk ikut mengawasi dan turun secara langsung memantau pembenahan pengelolaan RSUD dr Murjani Sampit.

"Banyak harapan masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit ini. Saya minta manajemen dan seluruh elemen di rumah sakit ini memperhatikan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat itu dengan meningkatkan pelayanan," kata Supian Hadi, di Sampit, Minggu.

Supian serius menyoroti perkembangan pengelolaan rumah sakit itu.

Selain menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan, Supian mendorong agar pengelolaan dan pelayanan lebih meningkat karena rumah sakit itu terus mendapatkan dukungan dana yang tidak sedikit dari pemerintah daerah dan pusat.

Pada Jumat (1/4) malam, Supian melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr Murjani Sampit.

Kedatangannya membuat kaget pegawai rumah sakit yang sama sekali tidak menyangka akan kedatangan orang nomor satu di daerah mereka.

Supian memantau sejumlah ruangan dan berbincang dengan pegawai yang sedang berjaga.

Dia juga sempat menyambangi pasien dan keluarga pasien untuk menanyakan harapan mereka terkait kondisi pelayanan di rumah sakit tersebut.

Pelayanan di rumah sakit ini belakangan memang menjadi sorotan.

Belum lama ini, sempat mencuat terkait konflik internal yang berdampak terhadap pelayanan, sehingga dikeluhkan salah satu keluarga pasien.

Saat rapat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah setempat beberapa waktu lalu, Supian sudah mengungkapkan rencananya untuk menyoroti secara serius pengelolaan rumah sakit itu.

Dia meminta pihak manajemen RS itu terbuka, agar pengelolaan dan pelayanan rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut bisa ditingkatkan.

Saat itu, Supian bahkan membandingkan pengelolaan rumah sakit tersebut dengan rumah sakit swasta yang menurutnya punya motivasi besar untuk lebih maju dan meningkatkan pelayanan.

Menurutnya, RSUD dr Murjani seharusnya bisa lebih fokus dalam pengembangan pengelolaan karena rumah sakit ini didukung dana besar dari pemerintah.

Berkaitan pelayanan kesehatan secara umum di Kotawaringin Timur, pemerintah daerah juga sedang membangun empat rumah sakit baru.

Empat RS tipe D yang diharapkan segera terwujud, yaitu RS di Kecamatan Parenggean, RS di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, RS di Kecamatan Telawang, serta RS di Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.

RS di Parenggean dan Samuda sedang berjalan pembangunannya sejak tahun lalu.

Pembangunan empat rumah sakit itu, mengingat RSUD dr Murjani Sampit sering kewalahan menangani banyak pasien sehingga tidak jarang pasien terpaksa dirawat di selasar.

Pasien yang dirawat di rumah sakit itu tidak hanya warga Kotawaringin Timur, tetapi juga rujukan dari kabupaten tetangga yakni Seruyan dan Katingan.

Pertimbangan lainnya, wilayah Kotawaringin Timur yang terbagi pada 17 kecamatan dengan 185 desa/kelurahan, sangat luas.

Kondisi geografis yang rumit ini sangat menghambat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara cepat. Bahkan ada kecamatan yang baru bisa dicapai melalui perjalanan darat selama empat jam lebih.

Kondisi ini sangat rawan bagi penderita yang membutuhkan penanganan darurat, seperti korban kecelakaan, proses melahirkan dan pasien darurat lainnya.