Barito Utara Bentuk Forum Komunikasi Relawan Peduli Bencana

id barito utara, forum komunikasi relawan peduli bencana barito utara, camat teweh tengah

Barito Utara Bentuk Forum Komunikasi Relawan Peduli Bencana

Camat Teweh Tengah, Eveready Noor foto bersama dengan peserta pembentukan forum komunikasi relawan peduli bencana di lima desa yang dipusatkan di Desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah, Rabu. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah membentuk forum komunikasi relawan peduli bencana kecamatan di sejumlah desa di Kecamatan Teweh Tengah.

"Kegiatan dalam bentuk sosialisasi dan pembentukan forum komunikasi relawan peduli bencana sejumlah desa ini untuk membantu pemerintah dalam mengantisipasi potensi bencana baik kebakaran lahan dan hutan serta banjir di daerah setempat," kata Camat Teweh Tengah, Eveready Noor di Desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah, Kamis.

Pembentukan forum komunikasi itu diikuti 25 peserta dari desa-desa eks transmigrasi itu antara lain Desa Sei Rahayu I, Sei Rahayu II, Rimba Sari, Beringin Raya dan Datai Nirui.

Menurut Eveready, dengan adanya forum ini diharapkan masyarakat bisa meminimalkan resiko potensi bencana yang akan terjadi dan relawan juga akan paham akan tugas dan fungsinya.

"Forum ini sebagai waadah untuk berkomunikasi terhadap kesiagaan bencana yang bisa datang dari faktor alam, faktor non alam dan faktor kelalaian manusia," katanya.

Camat Eveready mengatakan rencananya pada tahun 2017 nanti akan dilakukan pelatihan penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara serta perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar desa.

Tugas para relawan ini nantinya untuk membantu kepala desa dan lurah dalam penanggulangan dan penanganan bencana pada saat pra bencana (situasi tidak terjadi kencana) dan saat tanggap darurat serta pasca bencana atau masa transisi peralihan.

"Para relawan juga melaksanakan pendataan daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran termasuk jumlah tempat tinggal (rumah) beserta jumlah kepala keluarga atau jiwa serta fasilitas umum lainnya," ujar Eveready Noor.