Jakarta (ANTARA
News) - Perintis anti-virus McAfee, John McAfee, akhirnya ditangkap oleh
aparat keamanan Guatemala karena telah masuk ke negara itu tanpa izin.
Seperti diberitakan sebelumnya, McAfee sengaja kabur ke Guatemala
dengan harapan bisa mendapat suaka saat polisi di Belize tengah
"mengendus" terkaitan McAfee dalam kasus pembunuhan yang terjadi 11
November lalu.
Selama di pelarian, McAfee selalu membantah sangkaan keterkaitannya dalam aksi pembunuhan tersebut.
Pria
yang pindah ke Belize tiga tahun lalu itu menulis di blognya bahwa ia
telah diganggu oleh polisi Belize dan hingga hari penangkapan, tidak ada
surat penangkapan internasional atas nama John McAfee.
Sementara
itu BBC melaporkan, Menteri Dalam Negeri Guatemala, Mauricio Lopez,
menjelaskan bahwa John tertangkap di sebuah hotel di ibu kota Guatemala
City.
Muncul dihadapan publik untuk pertama kali dalam seminggu
ini, John dan pengacaranya mengungkapkan akan membuat petisi kepada
pemerintahan Guatemala untuk membiarkannya tinggal.
"Belize tidak
memiliki catatan yang baik dalam memberi keselamatan... Saya merasa
lebih aman melewati perbatasan," kata McAfee, Rabu.
Menurut
McAfee, ia sengaja meninggalkan Belize sembari menyelidiki siapa
pembunuh Gregory Faull--seorang pengusaha asal Florida yang bertetangga
dengan McAfee dan dikabarkan kerap berseteru dengannya gara-gara masalah
anjing.
McAfee berkeras ia tidak terlibat dalam peristiwa itu.
Bahkan dalam sebuah wawancara dengan NBC, John menawarkan uang sebesar
25 ribu dolar bagi siapa saja yang berhasil menangkap pembunuhnya.
John
memang memiliki hidup eksentrik sejak dia menjual kepemilikan
perusahaan anti virus itu pada 1990. Dia pindah ke Belize sekitar tiga
tahun lalu karena mencari pungutan pajak yang rendah.
(lod)
McAfee akhirnya ditangkap polisi Guatemala
" Saya merasa lebih aman melewati perbatasan