Harga Kopra Di Kotawaringin Timur Membaik

id Harga Kopra, Di Kotawaringin Timur Membaik ,

Harga Kopra Di Kotawaringin Timur Membaik

ilustrasi (ANTARA News) istimewa

Harga kopra di tingkat petani sekarang mengalami kenaikan, yang semula hanya Rp2.100 kini menjadi Rp3.200/Kg, katanya di Sampit
Sampit, Kalteng, 6/2 (ANTARA) - Harga kopra di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai membaik, namun produksinya menurun karena sebagian kebun kelapa daerah itu diganti dengan tanaman lain, kata Ismail, pembeli kopra.

Harga kopra di tingkat petani sekarang mengalami kenaikan, yang semula hanya Rp2.100 kini menjadi Rp3.200/Kg, katanya di Sampit, Rabu.

Daerah penghasil kopra terbesar di Kotim adalah wilayah Samuda, Kecamatan Mentaha Hilir Selatan dan sekitarnya. Kini sudah tidak seperti dulu lagi, bahkan jumlahnya menurun drastis karena luas kebun kelapa dalam terus mengalami pengurangan.

Berkurangnya luas lahan perkebunan kelapa itu terjadi karena sebagian besar petani mengganti tanaman kelapa dalam dengan tanaman kelapa sawit, karet dan sebagian lagi dijadikan sawah.

Petani sendiri lebih memilih mengganti tanaman kelapa dengan tanaman lain karena pada waktu itu harga kopra anjlok, bahkan tidak ada tanda-tanda membaik. Menurunnya produksi kopra di Kotim membuat sejumlah pengusaha kopra kewalahan memenuhi pesanan pembeli.

Permintaan kopra dari luar daerah seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pontianak, Kalimantan Barat meningkat, namun permintaan itu dapat dipenuhi seluruhnya karena terbatasnya produksi kopra di Kotim.

Dia menilai bisnis kopra masih prospektif dan diprediksi akan tetap bertahan karena permintaan masih ada. Banyak permintaan yang harus dipenuhi, sehingga pengadaannya dilakukan juga dari daerah lain di luar Samuda.

"Saya tidak hanya membeli kopra dari petani Samuda, tapi juga dari Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan. Kopra di Kuala Pembuang bahkan lebih bagus tapi stoknya sering tidak banyak. Saat ini saja saya tidak mengirim karena barangnya tidak ada padahal permintaan banyak," katanya.

Ismail mengaku menjual kopra ke Pontianak karena harganya bagus. Satu kilogram kopra di tingkat petani dihargai Rp3.200, sedangkan harga jual di Pontianak berkisar antara Rp3.600-Rp3.800/Kg.

"Harga kepala sekarang belum seperti pertengahan 2012, tapi lumayan. Harga kopra saat itu bisa mencapai Rp6.000/Kg. Makanya saya berpikir bisnis kopra ini sebenarnya masih bagus asal persediaannya bisa kita penuhi," ungkapnya.

Dia mengatakan, pemerintah perlu melakukan pendampingan agar warga kembali menggeluti bisnis kopra. Pada saat harga sedang turun, pemerintah disarankan membantu dengan menyerap atau setidaknya memfasilitasi mencarikan pasar yang bagus.





(T.KR-UTG/B/S019/S019)