Kapal kopra asal Kotim tenggelam, empat selamat, dua hilang

id Kapal kopra asal Kotim tenggelam, empat selamat, dua hilang,Laut,Kelapa dalam,Kotim,Sampit

Kapal kopra asal Kotim tenggelam, empat selamat, dua hilang

Tim gabungan saat hendak bertolak mencari dua anak buah kapal KLM Jala Kencana yang dinyatakan hilang, Rabu (17/10/2018). (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sebuah kapal bermuatan kopra atau kelapa dalam yang bertolak dari Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, tenggelam di laut saat menuju Surabaya.

"Empat orang berhasil selamat, sedangkan dua orang lainnya masih dalam pencarian," kata Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah Kombes Badarudin di Sampit, Rabu.

Kapal bernama KLM Jala Kencana yang dinakhodahi Tasmiyanur itu bertolak menuju Surabaya pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 21.00 WIB. Kapal sarat muatan kopra itu juga membawa lima anak buah kapal yang berasal dari
 Kotawaringin Timur, serta Madura dan Situbondo Jawa Timur.

Setelah bertolak sekitar 2,5 jam dari  perairan Pantai Ujung Pandaran dengan kecepata 6,5 knot, kapal menjadi miring. Tidak lama kemudian, kapal akhirnya karam.

Nakhoda dan lima anak buah kapal berusaha menyelamatkan diri. Empat orang berhasil berpegangan pada benda yang mengapung, sedangkan dua orang lainnya terpisah dan hilang.

Empat orang berpegangan pada kotak styrofoam dan terombang-ambing puluhan jam di lautan. Selasa (16/10) sekitar pukul 23.00 WIB, mereka ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan di perairan Pegatan Kabupaten Katingan. Mereka langsung dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan.

Empat orang yang sudah ditemukan selamat dalam kejadian itu adalah Udin (58) yang merupakan warga Kangean, Madura Jawa Timur, serta Adi (58), Iwan (40) dan Muhajir (30) warga Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Sementara itu, dua orang lainnya dinyatakan hilang itu adalah Tasmiyanur (40) yang merupakan nakhoda KLM Jala Kencana warga dari Bagandung Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, serta Ian (60) yang merupakan warga asal Situbondo.

"Kami bersama Basarnas dan pihak lainnya terus berkoordinasi dalam melakukan pencarian dua korban yang hilang. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan," demikian Badarudin.