Palembang (ANTARA
News) - Pasca kasus pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU),
Sumatera Selatan, Kamis pagi, aktivitas sementara Mapolres dipindahkan
ke Mapolsek Kota Baturaja Timur untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Dari peristiwa aksi pembakaran yang dilakukan sejumlah oknum anggota
TNI setempat, hampir seluruh ruangan di Mapolres OKU hangus terbakar
dan kegiatan Mapolres sementara dipindahkan ke Mapolsek kota, kata
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain di Baturaja, Kamis.
Ia menyatakan sangat menyesalkan atas peristiwa itu yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Menurut jenderal polisi bintang satu itu, jika seluruh oknum anggota
TNI AD bisa bersikap profesional, maka peristiwa memalukan tersebut
tidak bakal terjadi dan diharapkan peristiwa seperti ini jangan sampai
terulang.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh personel Polri agar jangan
mudah terpancing emosi dan melakukan aksi pembalasan terhadap penyerbuan
tersebut.
Kejadian ini, kata dia, akan diselesaikan sesuai aturan yang berlaku.
Sementara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, secara
terpisah mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh anggota Yon
Armed Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk diredam
emosinya.
Menurut Pangdam, kejadian ini berawal dari kasus penembakan yang
dilakukan oknum anggota Satlantas Polres setempat terhadap anggota Yon
Armed Martapura, Pratu Heru Oktavianus pada 27 Januari lalu
mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Para anggota Yon Armed itu datang ke Mapolres mempertanyakan
kenapa kasus tersebut dibawa ke Palembang, bukan diselesaikan di Polres
Baturaja," ungkapnya.
Pangadam mengaku, pihaknya berusaha keras meredam situasi di
lapangan agar kondusif, namun prajurit sangat sulit dikendalikan.
Sementara Komandan Yon Armed Martapura, Mayor Irfin tidak bisa berbuat
banyak untuk mencegah anak buahnya melakukan pembalasan.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Sekarang saya sudah
memerintahkan aparat POM untuk melakukan investigasi guna mencari siapa
yang memprovokasi dibalik insiden ini. Siapapun yang menjadi dalang akan
mendapatkan sanksi tegas sesuai aturan berlaku," tegasnya.
Akibat tindakan anarkis tersebut, selain menghanguskan hampir
seluruh bangunan gedung Mapolres, juga menyebabkan korban luka-luka baik
terhadap tiga orang anggota TNI yang berupaya meredakan situasi yakni
Dansubdenpom OKU, Kapten Martin Nuri yang mengalami luka memar
dipunggungnya.
Selanjutnya, Koptu Rudi Kurniawan (anggota Subdenpom OKU) memar pada
kepala belakang dan Praka Hendra anggota Batalion Armed 76/15
Martapura, OKU Timur luka robek di lengan tangan kanan.
Korban dari pihak Polres yang terluka akibat peristiwa tersebut
yakni Aiptu Marbawi luka tusuk pada paha kanan, Briptu Berlin Mandela
luka tusuk pada dada kiri, Aiptu Hasibuan juga luka pada tubuhnya dan
Aipda M Solahudin keracunan asap, termasuk Edi Maryono, pegawai sipil
Mapolres mengalami luka bakar cukup serius.
Peristiwa tersebut berlanjut di tempat berbeda yakni Kapolsek
Martapura Kompol Ridwan, mengalami luka tusuk pada punggung tembus ke
pinggang dan luka bacokan di punggungnya termasuk Aiptu Marbawi Aidil
mengalami luka serius keduanya terpaksa dirujuk ke RS Bhyangkara Polda
Sumsel di Palembang menggunakan helikopter.
(M033/I016)
Berita Terkait
Kejari Palangka Raya periksa mantan Rektor UPR
Kamis, 25 April 2024 20:36 Wib
Aparat diminta usut tuntas kasus dugaan penipuan batalnya konser musik
Kamis, 25 April 2024 17:40 Wib
Kasus TBC anak di Indonesia meningkat sejak tiga tahun terakhir
Kamis, 25 April 2024 16:39 Wib
KPA catat HIV/AIDS di Kalteng capai 2.400 kasus
Rabu, 24 April 2024 19:40 Wib
Sebanyak 52,97 persen penghuni penjara dari kasus narkoba
Rabu, 24 April 2024 0:28 Wib
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang ditetapkan tersangka kasus tanah
Jumat, 19 April 2024 18:48 Wib
Polisi dalami kasus pembunuhan pria yang terkubur dalam rumah
Rabu, 17 April 2024 12:46 Wib
Polisi dalami kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang
Senin, 15 April 2024 18:32 Wib