Mapolres sementara pindah ke Mapolsek Baturaja

id Pasca kasus pembakaran Mapolres

Mapolres sementara pindah ke Mapolsek Baturaja

Beberapa warga menyaksikan bangunan dan kendaraan yang terbakar ketika terjadi pembakaran Mapolres OKU di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumsel, Kamis (7/3). (FOTO ANTARA/Nila Tina) ist

Palembang (ANTARA News) - Pasca kasus pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis pagi, aktivitas sementara Mapolres dipindahkan ke Mapolsek Kota Baturaja Timur untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dari peristiwa aksi pembakaran yang dilakukan sejumlah oknum anggota TNI setempat, hampir seluruh ruangan di Mapolres OKU hangus terbakar dan kegiatan Mapolres sementara dipindahkan ke Mapolsek kota, kata Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain di Baturaja, Kamis.

Ia menyatakan sangat menyesalkan atas peristiwa itu yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Menurut jenderal polisi bintang satu itu, jika seluruh oknum anggota TNI AD bisa bersikap profesional, maka peristiwa memalukan tersebut tidak bakal terjadi dan diharapkan peristiwa seperti ini jangan sampai terulang.

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh personel Polri agar jangan mudah terpancing emosi dan melakukan aksi pembalasan terhadap penyerbuan tersebut.

Kejadian ini, kata dia, akan diselesaikan sesuai aturan yang berlaku.

Sementara, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, secara terpisah mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh anggota Yon Armed Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur untuk diredam emosinya.

Menurut Pangdam, kejadian ini berawal dari kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Satlantas Polres setempat terhadap anggota Yon Armed Martapura, Pratu Heru Oktavianus pada 27 Januari lalu mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Para anggota Yon Armed itu datang ke Mapolres mempertanyakan kenapa kasus tersebut dibawa ke Palembang, bukan diselesaikan di Polres Baturaja," ungkapnya.

Pangadam mengaku, pihaknya berusaha keras meredam situasi di lapangan agar kondusif, namun prajurit sangat sulit dikendalikan. Sementara Komandan Yon Armed Martapura, Mayor Irfin tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah anak buahnya melakukan pembalasan.

"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Sekarang saya sudah memerintahkan aparat POM untuk melakukan investigasi guna mencari siapa yang memprovokasi dibalik insiden ini. Siapapun yang menjadi dalang akan mendapatkan sanksi tegas sesuai aturan berlaku," tegasnya.

Akibat tindakan anarkis tersebut, selain menghanguskan hampir seluruh bangunan gedung Mapolres, juga menyebabkan korban luka-luka baik terhadap tiga orang anggota TNI yang berupaya meredakan situasi yakni Dansubdenpom OKU, Kapten Martin Nuri yang mengalami luka memar dipunggungnya.

Selanjutnya, Koptu Rudi Kurniawan (anggota Subdenpom OKU) memar pada kepala belakang dan Praka Hendra anggota Batalion Armed 76/15 Martapura, OKU Timur luka robek di lengan tangan kanan.

Korban dari pihak Polres yang terluka akibat peristiwa tersebut yakni Aiptu Marbawi luka tusuk pada paha kanan, Briptu Berlin Mandela luka tusuk pada dada kiri, Aiptu Hasibuan juga luka pada tubuhnya dan Aipda M Solahudin keracunan asap, termasuk Edi Maryono, pegawai sipil Mapolres mengalami luka bakar cukup serius.

Peristiwa tersebut berlanjut di tempat berbeda yakni Kapolsek Martapura Kompol Ridwan, mengalami luka tusuk pada punggung tembus ke pinggang dan luka bacokan di punggungnya termasuk Aiptu Marbawi Aidil mengalami luka serius keduanya terpaksa dirujuk ke RS Bhyangkara Polda Sumsel di Palembang menggunakan helikopter.

(M033/I016)