Tim Penjinak Bom Diterjunkan Ke Mapolsek Tasik

id Tim penjinak bom diterjunkan ke Mapolsek Tasik

Tim Penjinak Bom Diterjunkan Ke Mapolsek Tasik

Ilustrasi, anggota penjinak bom. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa), Istimewa

Saat ini lokasi masih dalam penyelidikan dan tim penjinak bom telah ke TKP untuk melakukan penjinakan bom,"
Jakarta (ANTARA News) - Tim penjinak bom diterjunkan untuk menjinakkan bom dalam insiden bom rakitan di Markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (20/7) dini hari.

"Saat ini lokasi masih dalam penyelidikan dan tim penjinak bom telah ke TKP untuk melakukan penjinakan bom," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi mata, saat itu ada dua orang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio datang mendekati Mapolsek dan meletakkan sebuah benda yang diduga bom rakitan di luar kantor di dekat dinding ruang kerja Kapolsek.

Setelah melakukan aksinya, kata Kadiv Humas Mabes Polri, para pelaku langsung melarikan diri.

"Kita sangat bersyukur kepada Tuhan benda tersebut tidak sempat meledak hanya sempat berbunyi seperti mercon mendesis dan mengeluarkan asap," kata Ronny.

Tim penyidik Polres Tasikmalaya, kata dia, langsung meminta keterangan lima saksi yang terdiri atas dua orang masyarakat dan tiga anggota Polsek yang bertugas malam itu.

Hingga saat ini, menurut dia, belum diketahui identitas kedua pelaku teror tersebut.

Dia menambahkan bahwa ledakan bom rakitan tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. "Tidak ada korban dan tidak merusak kantor Polsek," katanya.

Pihak kepolisian, kata Ronny, saat ini telah memasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan dari aksi teror bom tersebut.

Bom rakitan di Markas Kepolisian Sektor Rajapolahitu ternyata menggunakan alat pengatur waktu ledakan melalui teknologi telepon seluler.

"Memang itu adalah bom rakitan menggunakan `timer`," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya AKBP Iwan Imam Susilo.

Ia menuturkan bahwa hasil penyisiran sekitar Markas Polsek Rajapolah terdapat wadah yang isinya beberapa rangkaian benda atau material yang dapat menimbulkan ledakan.

Sekitar 50 meter dari titik temuan benda bom rakitan itu, kata Iwan, terdapat alat komunikasi handphone yang diduga digunakan sebagai alat waktu untuk meledakan bom tersebut dari jarak jauh.

(A064/M026)