Komisi V Temukan Penyebab Kerusakan Parah Di Jalur Pantura

id Komisi V temukan penyebab kerusakan parah di jalur Pantura, jalan

Komisi V Temukan Penyebab Kerusakan Parah Di Jalur Pantura

Ilustrasi--Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pengaspalan di jalur pantura, Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (16/7). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara), Istimewa

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Juwarno mengungkapkan, dalam kunjungan kerja (Kunker) persiapan mudik Idul Fitri 2013, salah satu temuan yang paling mengenaskan adalah hampir semua truk yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura), Pulau Jawa over tonase alias melebihi izin muat minimal dua kali lipat.

"Bahkan ada truk yang sampai muatannya di atas 80 ton. Truk-truk besar yang over tonase itu lewat di malam hari," ujar Teguh di Jakarta, Jumat.

Terkait perbaikan jalur Pantura yang hingga kini masih dilakukan, Teguh menyatakan, di daerah Brebes, Jateng, khususnya Pejagan-Brebes-Tegal, kondisinya belum siap.

"Kemarin waktu Komisi V DPR RI melakukan inspeksi mendadak (Sidak), terjadi kemacetan panjang lebih dari 10 kilometer dan itu karena jalan yang rusak parah," ungkap Sekretaris Fraksi PAN DPR RI itu.

Teguh juga mengatakan, persoalan di jalur utama pulau Jawa tersebut sangat kompleks, bukan hanya terkait adanya kecurigaan penyimpangan dalam pembangunan, dan perbaikan jalan di jalur tersebut. "Tapi juga soal beban Pantura yang tiap tahun makin tinggi sehingga penting dilakukan pengalihan beban dari jalan ke kereta api dan kapal laut," paparnya.

Karena itu, lanjutnya, alokasi anggaran untuk kereta api, pelabuhan, dan kapal angkut agar ditingkatkan lebih signifikan lagi. "Dan tindak secara tegas angkutan barang yang melebihi tonase di atas yang ditentukan," pungkasnya.

Komisi VI DPR RI sejak 20-25 Juli 2013 melakukan kunjungan kerja terkait kesiapan mudik Lebaran. Komisi perhubungan dan infrastruktur ini mengunjungi stasiun, terminal, pelabuhan, bandara, jalan tol, di wilayah Jawa Barata, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, hingga Sumatera Barat.