Seprei Rata-Rata Dicuci Setahun Tiga Kali

id Seprei rata-rata dicuci setahun tiga kali, kamar tidur

 Seprei Rata-Rata Dicuci Setahun Tiga Kali

Ilustrasi kesehatan kamar tidur. (achica.com), Istimewa

Tempat tidur yang jarang diganti sepreinya akan jadi habitat sempurna bagi tungau debu..."
Sydney (ANTARA News) - Sejumlah peneliti di Inggris menunjukkan rata-rata manusia dalam memperhatikan kesehatan tempat tidurnya sangat kurang, terutama para pria lajang yang mengganti sepreinya hanya empat kali setahun.

Menurut penelitian, rata-rata seprei hanya dicuci setiap tiga bulan sekali.

Kaum muda merupakan kelompok yang paling malas mengganti seprei, dan tercatat rata-rata para pria usia 18 hingga 25 menjadi golongan yang terjorok di antara mereka.

Saat ditanya kenapa mereka malas menjaga kebersihan tempat tidurnya? Ternyata, hampir separuh (49 persen) dari responden penelitian itu mengklaim tenggat waktu tiga bulan sekali merupakan jarak yang wajar untuk ganti seprei.

Adapun 22 persen responden lainnya mengatakan, tidak memandang perlu untuk mengganti sepreinya lebih sering.

Peneliti juga menemukan bahwa 68 persen responden survei merasa tidak perlu mengganti seprei mereka setelah ada tamu yang menginap.

Bagi para wanita lajang dan pasangan memperlihatkan hasil penelitian agak lebih baik, yakni mereka mengganti seprei tiap 2,5 minggu, sedangkan pasangannya mengganti seprei tiap dua minggu sekali.

Kelompok responden yang paling memperhatikan kebersihan tempat tidur adalah mereka yang berusia 35 hingga 50 tahun karena mengganti seprei seminggu sekali, dan 62 orang diantaranya wanita.

Juru bicara dari Ergoflex, yang melakukan survei di Inggris Raya, Jed MacEwan, mengemukakan bahwa kesehatan manusia sangat berisiko jika mengabaikan kebersihan tempat tidurnya.

"Tempat tidur yang jarang diganti sepreinya akan jadi habitat sempurna bagi tungau debu yang dapat menyebabkan alergi, asma, rhinitis dan reaksi fisik lain," katanya.

Selain itu, MacEwan menambahkan, serangga tempat tidur juga senang berkembang biak di seprei kotor.

Penerjemah: Ida Nurcahyani