Jerusalem (ANTARA
News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal pekan ini
mengemukakan syarat-syarat kepada Iran jika dua negara itu ingin
mencapai persetujuan.
Netanyahu minta Iran menghentikan pengayaan nuklir dan rudal balistik serta mengubah kebijakan soal Israel.
Netanyahu mengeluarkan pernyataan tersebut pada awal pertemuannya dengan Presiden Guatemala Otto Perez Molina di Jerusalem.
"Ancaman terbesar bagi kestabilan di Timur Tengah adalah upaya Iran
untuk memiliki senjata nuklir. Hal penting untuk mencapai kesepakatan
akhir dengan Iran adalah mencegah nuklir Iran," kata Netanyahu.
Ia tetap berpendapat bahwa Iran "berusaha membuat bom atom dengan kedok program nuklir damai".
"Seharusnya tak ada pengayaan (uranium), tak ada mesin sentrifugal,
tak ada reaktor air berat, tak ada program senjata, tak ada rudal
balistik dan perubahan dalam kebijakan Israel: tak ada pemusnahan
terhadap Israel, tak ada dukungan buat pelaku teror, tidak menyepelekan
pemerintahan lain di Timur Tengah," katanya.
"Tak satu pun dari komponen tersebut (dilakukan Iran) ... (padahal)
syarat-syarat itu adalah penting untuk energi nuklir sipil," tambah
Netanyahu seperti dikutip kantor berita Xinhua.
(Uu.C003)
Berita Terkait
Prabowo tertarik energi nuklir Rusia saat bertemu Putin
Kamis, 1 Agustus 2024 17:50 Wib
RSUD Ulin Banjarmasin siap buka layanan kedokteran nuklir
Sabtu, 4 Mei 2024 7:26 Wib
Presiden Korsel bersumpah akan tangkal ancaman nuklir Korut
Senin, 1 Januari 2024 15:18 Wib
PLN akan masukkan nuklir dalam sistem sebelum 2040
Kamis, 23 November 2023 6:15 Wib
Radiasi nuklir dapat percepat masa panen
Sabtu, 14 Oktober 2023 13:35 Wib
BRIN didorong kembangkan reaktor nuklir di Indonesia
Selasa, 13 Juni 2023 13:38 Wib
G7 berjanji untuk ciptakan dunia bebas nuklir
Senin, 22 Mei 2023 7:28 Wib
Biden sebut serangan nuklir Korut akan jadi akhir rezim Pyongyang
Kamis, 27 April 2023 13:26 Wib