Fosil Dinosaurus Baru Ditemukan Di Tiongkok
Beijing (ANTARA
News) - Satu tim ilmuwan internasional menemukan fosil spesies baru
pterosaurus dan telurnya di Tiongkok, demikian menurut Akademi Ilmu
Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS) pada Jumat.
Fosil-fosil itu ditemukan di kota Hami di barat laut Xinjiang, Daerah Otonomi Uygur, dan berasal dari periode Cretaceous Awal, kata Wang Xiaolin, peneliti CAS yang bertanggung jawab dalam penggalian tersebut.
Fosil pterosaurus itu ditemukan bersama lima telur mereka yang terjaga, masih dalam bentuk tiga dimensi.
Sebelum penemuan mereka, hanya ada empat telur pterosaurus dalam keadaan rata, dua dimensi.
Tim itu memberi nama fosil itu Hamipterus tianshanensis sesuai tempat mereka ditemukan.
"Kebanyakan fosil relatif utuh, dan ini menguntungkan untuk menyusun kerangka lengkap pterosaurus," kata Wang seperti dilansir kantor berita Xinhua, Kamis.
Wang mengatakan temuan fosil-fosil ini akan memberikan sinar terang dalam penelitian mengenai reproduksi, perkembangan, dan perilaku pterosaurus.
Temuan baru itu dipublikasikan dalam jurnal Current Biology bekerja sama dengan ahli paleontologi Brasil, Alexander Kellner dan ilmuwan lainnya pada Kamis.
Fosil-fosil itu ditemukan di kota Hami di barat laut Xinjiang, Daerah Otonomi Uygur, dan berasal dari periode Cretaceous Awal, kata Wang Xiaolin, peneliti CAS yang bertanggung jawab dalam penggalian tersebut.
Fosil pterosaurus itu ditemukan bersama lima telur mereka yang terjaga, masih dalam bentuk tiga dimensi.
Sebelum penemuan mereka, hanya ada empat telur pterosaurus dalam keadaan rata, dua dimensi.
Tim itu memberi nama fosil itu Hamipterus tianshanensis sesuai tempat mereka ditemukan.
"Kebanyakan fosil relatif utuh, dan ini menguntungkan untuk menyusun kerangka lengkap pterosaurus," kata Wang seperti dilansir kantor berita Xinhua, Kamis.
Wang mengatakan temuan fosil-fosil ini akan memberikan sinar terang dalam penelitian mengenai reproduksi, perkembangan, dan perilaku pterosaurus.
Temuan baru itu dipublikasikan dalam jurnal Current Biology bekerja sama dengan ahli paleontologi Brasil, Alexander Kellner dan ilmuwan lainnya pada Kamis.