Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara calon wakil presiden Jusuf Kalla,
Poempida Hidayatulloh mengatakan, cawapres Hatta Rajasa lebih banyak
beretorika dibandingkan hasil yang telah diperbuatnya.
Poempida
menyebutkan, infrastruktur yang dielukan-elukan Hatta sebagai basis
pengembangan IPTEK dan SDM, hanya sampai retorika karena selama menjadi
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta dianggapnya tidak berhasil
membangun pembangkit listrik baru, sehingga potensi pemadaman berkala
akan semakin sering terjadi tahun depan.
"Bagaimana mau
mengembangkan IPTEK kalau energinya saja tidak cukup? Bagaimana mau
memajukan pendidikan kalau para muridnya harus belajar di bawah
terangnya lampu tempel atau lilin? Belum lagi akses belajar melalui
internet pasti terganggu kalau energinya tidak cukup," kata Poempida di
Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Banyak catatan yang tidak relevan
dengan kejadian-kejadian yang berjalan sesuai dengan topik debat semalam
tentang sumber daya manusia, iptek.
"Hatta yang sudah berkuasa dalam pemerintah selama 4 periode ini
sebenarnya selalu dalam posisi untuk dapat berbuat. Yang diperlukan
adalah kemauan politis saja. Apakah harus menjadi seorang Wapres, ia
baru dapat berbuat? Ke mana saja ia selama ini?," katanya.
Dia
menilai Hatta jelas menyadari anggaran riset teknologiyang sangat minim,
namun selama ini tidak berbuat apa pun berkenaan dengan hal tersebut.
Pun dengan sedikitnya gagasan atau inisiatif dalam mendorong sektor
Ristek.
"Padahal, sebagai Menko Perekonomian ia bisa berperan besar untuk itu," cetusnya.
Sementara dia menilai Jusuf Kalla malah menjawab berbagai isu dengan sangat kongkrit dan langsung ke pokok masalah.
Gagasan Hatta Dianggap Masih Sebatas Retorika
Apakah harus menjadi seorang Wapres, ia baru dapat berbuat? Ke mana saja ia selama ini?"