Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai mengantisipasi fenomena tahunan yaitu banyaknya pencari kerja dari luar daerah yang biasanya datang mencari pekerjaan di daerah ini.
"Pemudik jangan memberikan angin syurga kepada masyarakat luar daerah, sehingga mereka berbondong-bondong ikut ke wilayah ini. Mudah-mudahan nanti dapat dicermati dengan baik oleh pemudik sehingga tidak ada janji-janji yang dapat menelantarkan para pendatang dari luar daerah," kata Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) HM Taufiq Mukri di Sampit, Sabtu.
Sekadar diketahui, sudah menjadi fenomena tahunan, jumlah arus balik di Kotim akan meningkat dibanding arus mudik. Hal itu terjadi lantaran banyak pemudik yang saat kembali ke Kotim membawa serta keluarga atau rekan mereka untuk mencari pekerjaan.
Masih terbukanya lapangan pekerjaan, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit, seolah menjadi magnet sehingga ribuan warga dari luar daerah berbondong-bondong mengadu nasib ke Kotim setiap tahunnya.
Namun tidak sedikit pula yang harus menelan kekecewaan karena kenyataan yang didapati jauh dari harapan mereka. Akhirnya, banyak yang telantar dan mengadu kepada Pemkab Kotim minta dipulangkan ke kampung halaman mereka.
Pemkab Kotim menegaskan tidak melarang penduduk dari luar daerah untuk mencari pekerjaan di Kotim. Hanya saja mereka diingatkan agar memastikan bahwa pekerjaan yang mereka cari itu benar-benar sudah siap, bukan datang ke Kotim tanpa tujuan.
Pencari kerja diminta memastikan terlebih dahulu tentang pekerjaan di Kotim yang ditawarkan kepada mereka. Jangan sampai pencari kerja tertipu oleh pihak tidak bertanggungjawab yang hanya ingin mengambil keuntungan dengan cara mengiming-imingi pekerjaan bagus di Kotim, padahal itu tidak ada.
"Kami berharap kalau ada pendatang, mereka dapat terlayani dengan baik dan mendapatkan pekerjaan yang baik pula di daerah kita," tegas Taufiq.
Pemerintah daerah berharap pencari kerja yang datang ke Kotim sudah mempunyai tujuan jelas, ke mana mereka akan bekerja nantinya. Jika tidak, ini justru akan menjadi beban bagi pemerintah daerah karena membuat angka kemiskinan dan pengangguran di daerah ini menjadi bertambah.
Terkait kesiapan arus balik lebaran, Taufiq mengatakan, pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Sampit, kepolisian dan instansi terkait lainnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pelindo III, KSOP dan Polres untuk mengantisipasi ledakan arus balik karena biasanya mereka membawa keluarga bahkan lebih dari dua orang. Kalau misalnya sekarang kita melayani 35.000 pemudik, maka arus balik nanti bisa sampai 40.000-an orang," kata Taufiq.
(T.KR-NJI/B/T007/T007)
Berita Terkait
TP PKK Sawahan dirikan dapur umum bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 12:59 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
KPU Kotim tetapkan 40 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 5:19 Wib
Parade dan tarian kolosal guru-murid meriahkan Hardiknas di Kotim
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib