Dalam sebuah video berjudul "Melanggar Hukum" atau "Breaking the Law" yang dikirim secara online pada Rabu, Steve O tampak melakukan beberapa upaya selama dua hari memanjat rambu lalu lintas dengan tali, Dia akhirnya menggunakan tangga dan menempelkan kata "Payah" di atas kata "Drive".
Kejahilan itu menyusul penayangan film dokumenter "Blackfish" tahun lalu, yang menentang penangkaran "orcas" atau paus pembunuh. Sea World Entertainment Inc menyebut dokumenter itu tidak akurat dan menyesat
"Saya melakukan protes demi Shamu," kata Steve -O dalam video, merujuk pada paus pembunuh Sea World yang paling terkenal. "Jika melakukan ini salah, saya tidak mau jadi benar. Persetan kau Sea World."
Aktor 40 tahun kelahiran Inggris, yang bernama asli Stephen Glover, menyerukan para pendukungnyauntuk menyebar luaskan film berdurasi dua menit di sosial media dengan menggunakan hastag #SeaworldSucks.
Juru bicara Sea World David Koontz mengatakan organisasinya tidak berkomentar atas kejahilan, yang tampaknya dilakukan bulan Mei.
Minggu lalu Sea World mengatakan orca tersebut hampir dua kali ukuran tangki ikan paus pembunuh San Diego dan mereka akan memperluas kandang yang sejenis di Florida dan Texas di tengah kritikan.
Departemen Trnsportasi California setuju dengan judul video Steve-O: "Steve-O melakukan kejahatan".
"Kami menganggap merusak fasilitas milik umum berdampak perbuatan melawan hukum bagi para pembaya pajak negara dan itu berbahaya bagi pengendara," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan penggantian rambu lalu lintas itu memakan biaya lebih dari 7.000 dolar AS karena perekat yang digunakan telah melepas pelapis reflektif, dan hal tersebut merujuk semua informasi tentang kasus ini ke California Highway Patrol (CHP).
"Itu belum termasuk kemungkinan bahaya bagi pekerja di jalan tol dan ketidaknyamanan bagi pengendara," katanya.
Juru bicara CHP Jake Sanchez mengkonfirmasi pada Kamis patroli jalan tol telah melayangkan kasus dugaan vandalisme untuk penyelidikan dan kemungkinan penuntutan sehubungan dengan insiden tersebut.
Penerjemah: Ida Nurcahyani