London (ANTARA News) - Pemimpin oposisi moderat Suriah dalam wawancara
pada Selasa menuduh sekutu pimpinan Amerika Serikat menerapkan siasat
membingungkan di Irak dan Suriah, yang menyasar pejihad, tapi menutup
mata pada kejahatan Presiden Bashar al Assad.
"Sekutu itu
memerangi gejala masalah, yaitu ISIS (kelompok Negara Islam), tanpa
mengatasi penyebab utama, yakni pemerintah," kata ketua Persekutuan
Bangsa Suriah Hadi Bahra kepada koran "The Guardian".
"Orang
melihat pesawat sekutu memukul ISIS tapi menutup mata pada angkatan
udara Assad, yang menggunakan bom tandan dan roket terhadap warga di
Aleppo dan di tempat lain," katanya.
Bahra mengatakan itu dalam
kunjungan ke London pada Senin, saat ia bertemu dengan perwakilan 11
negara pendukung persekutuannya dalam melawan pemerintah Assad.
"Orang
merasa ada rencana dan kerjasama tersembunyi antara sekutu dengan
pasukan Assad karena Assad menganggap ia memiliki tangan bebas," katanya
kepada koran itu.
Bahra juga menuduh sekutu itu betul-betul mengabaikan pejuang dari pemberontak Tentara Pembebasan Suriah.
"Seluruh
gerakan itu membingungkan. Serangan udara tidak akan bisa membuat
menang dalam pertempuran melawan kelompok keras. Anda harus mengalahkan
ISIS di darat," katanya.
"Anda harus berurusan dengan penyebab utama dan sumber persoalan garis keras, yaitu pemerintah," katanya.
Assad pada Senin menyatakan siap mempelajari rencana Perserikatan
Bangsa-Bangsa menghentikan perang di kota utara, Aleppo, kata pernyataan
kantornya.
"Presiden Assad sudah diberitahu (utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Staffan) de Mistura tentang masalah utama prakarsanya," kata pernyataan
itu, yang dikeluarkan sesudah keduanya mengadakan pembicaraan di
Damsyik.
"Assad mengatakan itu layak dipelajari dan kajian diperlukan untuk membangun kembali keamanan di Aleppo," tambahnya.
Itu kunjungan kedua De Mistura ke Suriah sejak ditunjuk menjadi utusan perdamaian pada Juli.
Pada 30 Oktober, De Mistura mengajukan rencana tindakan untuk
Suriah, yang mengusulkan "pembekuan" pertempuran di daerah setempat
untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan meletakkan dasar untuk
pembicaraan perdamaian.
Menurut laman Facebook kepresidenan Suriah, Assad menekankan
kepentingan Aleppo, yang diperebutkan pemberontak dan tentara sejak Juli
2012.
Kantor berita resmi SANA, sementara itu, mengutip keterangan De
Mistura, yang mengatakan ia bertekad memastikan tugasnya berhasil.
De Mistura sebelumnya menyatakan Aleppo akan menjadi calon bagus untuk menjadi daerah "dingin".
Kota itu terbelah menjadi daerah dikuasai pemberontak dan tentara
sejak serangan besar pemberontak dimulai di sana, demikian AFP.
Berita Terkait
Serangan udara AS ke Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 14:21 Wib
Suriah: Rudal Israel hantam daerah dekat Damaskus
Senin, 18 Desember 2023 15:28 Wib
Jaksa beberkan aliran dana kasus suap pengurusan KTP bagi WNA Suriah di Denpasar
Selasa, 30 Mei 2023 21:19 Wib
Petugas Imigrasi tindak WNA asal Suriah yang ganggu ketertiban umum
Rabu, 17 Mei 2023 18:40 Wib
Presiden Erdogan umumkan bahwa Turki telah menewaskan pemimpin ISIS di Suriah
Senin, 1 Mei 2023 15:10 Wib
Sikap mental, kunci keberhasilan Indonesia kalahkan Suriah
Minggu, 5 Maret 2023 9:03 Wib
Jumlah korban tewas gempa Turki melebihi 45.000 orang
Rabu, 1 Maret 2023 14:02 Wib
Gempa kembali guncang Turki dan Suriah
Selasa, 21 Februari 2023 10:41 Wib