Jakarta (ANTARA News) - Sidang perdana praperadilan yang diajukan mantan
Menteri ESDM Jero Wacik atas penetapannya sebagai tersangka oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) ditunda hingga 20 April 2015 atas
permintaan KPK.
"Dari KPK sudah menyampaikan surat untuk meminta penundaan minimal
satu minggu. Dengan demikian sidang kita tunda sampai pekan depan," kata
Hakim Tunggal Sihar Purba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.
Jero Wacik tampak hadir dalam sidang tersebut didampingi oleh kuasa hukum dan keluarga.
"Kami datang dengan full team, saya didampingi penasehat hukum dan istri dan anak-anak saya, keluarga dari Bali juga hadir," ujarnya usai sidang.
Ia merasa sejak penetapan dirinya sebagai tersangka pada 3 September
2014 lalu, proses hukum berjalan sangat lambat dan membatasi ruang
geraknya.
"Sementara hak saya sudah diambil, tidak boleh pergi ke luar negeri,
rekening bank (juga dibekukan), itu menyedihkan," tuturnya.
Pada saat yang sama Jero dijadwalkan menjalani pemeriksaan di KPK
terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan wewenang selaku Menbudpar
2008-2011, namun ia tidak hadir dengan alasan memilih fokus dulu pada
praperadilan.
"Kita fokus ke sini (praperadilan). Dan toh praperadilan acaranya
cepat, menunda seminggu apa salahnya," ujar kuasa hukum Jero, Hinca
Panjaitan.
KPK mengumumkan Jero Wacik sebagai tersangka dalam perkara korupsi
di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada 6 Februari berdasarkan
pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
Dugaan kerugian negara diperkirakan sekitar Rp7 miliar akibat penyalahgunaan wewenang dalam penggunaan anggaran tersebut.
Sebelumnya KPK sudah menetapkan Jero sebagai tersangka dugaan
korupsi dalam bentuk pemerasan dalam sejumlah kegiatan di Kementerian
ESDM terkait jabatan Jero Wacik sebagai Menteri periode 2011-2013 sejak 2
September 2014 lalu.
Praperadilan Jero Wacik Ditunda 20 April 2015
Kami datang dengan full team, saya didampingi penasehat hukum dan istri dan anak-anak saya, keluarga dari Bali juga hadir