Surabaya, 17/4 (Antara) - Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Aminudin Maruf berjanji untuk menjadi garda
terdepan bagi pemberantasan terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Aminudin Maruf di Masjid Nasional Al-Akbar Kota Surabaya, Jumat
malam, mengatakan jika kampus menjadi garda terdepan dalam menangkal
radikalisme agama maka persoalan bangsa ini selesai.
"Selama ada PMII, kampus, masjid, pesantren bebas dari radikalisme dan terorisme," katanya.
Pernyataan itu disampaikan di hadapan sekitar 2.000 anggota PMII
yang berkumpul untuk memperingati acara Hari Lahir ke-55 PMII dan
Muktamar Pergerakan yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lebih lanjut ia mengatakan nilai Islam harus diejawantahkan dalam kehidupan dalam bermasyarakat.
"Mahasiswa pengemban misi intelektual bertanggung jawab membebaskan
bangsa Indonesia dari kemiskinan kebodohan dalam segala bentuk. Atas
dasar itulah dibentuklah PMII yang berpedoman pada akhlu sunnah wal
jamaah dengan AD/ART," katanya.
Ia menambahkan, PMII yang kini menjadi salah satu organisasi
terbesar di Indonesia bertekad untuk mempertahankan NKRI dan menjadikan
Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"55 tahun lalu PMII didirikan di kota ini, 13 pendiri berkumpul dan
masih di sini menemani kita. Kita saat ini menjadi organisasi terbesar
di Indonesia," katanya.
Ia menegaskan PMII siap menjadi garda terdepan dalam membela bangsa
untuk mempertahankan NKRI dan penegak agama Islam yang bercirikan
ke-Indonesiaan mengedepankan toleransi dan kasih sayang dalam berdakwah.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan,
radikalisme dan gerakan ekstrimisme apapun bentuknya tidak boleh ada
kompromi.
"Kita ini sering dipuji negara-negara di Timur Tengah, mereka kagum
pada kita betapa kita adem ayem tenteram padahal kita ini bersuku-suku
bangsa. Kita harus bangga dengan itu," katanya.
PMII Siap Cegah Radikalisme Dan Terorisme
Kita ini sering dipuji negara-negara di Timur Tengah, mereka kagum pada kita betapa kita adem ayem tenteram padahal kita ini bersuku-suku bangsa. Kita harus bangga dengan itu."