Sampit (Antara Kalteng) - Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Darat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mendukung dipindahkan aktivitas bongkar muat kapal barang ke Pelabuhan Bagendang.
"Kami mendukung Kota Sampit infrastrukturnya bagus dan kendaraan barang dialihkan. Kami tidak masalah kalau bongkar-muat barang dipindah ke Bagendang. Jaraknya masih relatif dekat," kata Ketua Umum DPD Organda Kotim, Zulkifli Nasution di Sampit, Jumat.
Pemindahan aktivitas kapal barang dari Pelabuhan Sampit ke Pelabuhan Bagendang, dinilai akan membawa dampak positif. Selain mengurangi dampak kerusakan jalan akibat kendaraan berat, kebijakan ini diharapkan menjadi solusi masalah yang banyak dikeluhkan pengusaha yaitu adanya kongesti atau lamanya waktu kapal menunggu bongkar barang di Pelabuhan Sampit akibat antre giliran sandar akibat terbatasnya panjang pelabuhan.
Kongesti membawa kerugian bagi pengusaha karena biaya angkutan menjadi lebih mahal. Selain itu, distribusi barang juga terhambat akibat lamanya waktu bongkar-muat barang tersebut. Imbasnya, biaya tinggi itu bisa saja dibebankan kepada pembeli dengan menaikkan harga jual.
"Tapi kalau mau dipindah ke Bagendang, Pelindo sudah harus menyiapkan sarana di sana. Pelindo harus tambah kapasitas. Saat ini mereka prioritaskan kontiner, sementara kargo harus nunggu," ujar Zulkifli.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menginginkan agar Pelabuhan Sampit dikhususkan untuk kapal penumpang, sedangkan kapal barang akan difokuskan di Pelabuhan Bagendang yang kondisinya jauh lebih refresentatif.
"Pelabuhan Bagendang akan kita dorong difungsikan maksimal untuk mengangkat perekonomian daerah. Paling lambat 2018, semua bongkar muat barang pindah ke sana," tegas Bupati Kotim, H Supian Hadi.
General Manager PT Pelindo III Cabang Sampit, Muhammad Amiroel Koesni, sepakat dengan rencana tersebut. Pihaknya tinggal menunggu kebijakan pemerintah daerah untuk merealisasikan itu secepatnya.
"Kami sepakat dan sarana kami di dermaga Bagendang itu sudah siap. Begitu pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan, misalnya melalui peraturan daerah melarang kendaraan berat melintasi kota sehingga otomatis bongkar-muat kapal barang dipindah ke Bagendang, kami sudah siap," tegas Amiroel.
Saat ini Pelabuhan Sampit masih melayani bongkar-muat untuk kapal kargo atau barang. Namun, kapal penumpang tetap dan selalu menjadi prioritas untuk dilayani di pelabuhan tersebut. Pihaknya sepakat jika Pelabuhan Bagendang dimaksimalkan untuk bongkar-muat barang, apalagi mengingat pelabuhan tersebut masih berpeluang untuk terus dikembangkan.
Organda Kotim Dukung Pindahkan Kapal Barang Ke Pelabuhan Bagendang
Pelabuhan Bagendang akan kita dorong difungsikan maksimal untuk mengangkat perekonomian daerah. Paling lambat 2018, semua bongkar muat barang pindah ke sana,"