Jakarta (ANTARA News) - Iran siap membuka kerja sama di bidang teknologi
nuklir dengan Indonesia menyusul resolusi Dewan Keamanan Persatuan
Bangsa Bangsa mengenai nuklir Iran.
"Secara keseluruhan, Republik Islam Iran siap bekerja sama dengan
negara-negara sahabatnya untuk membagikan pengalaman di bidang teknologi
canggih sesuai dengan peraturan internasional," kata Duta Besar Iran
untuk Indonesia Valiollah Mohammadi di Kantor Wakil Presiden Jakarta,
Kamis.
Mohammadi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis, yang dalam
pertemuan tersebut Wapres Kalla menyampaikan pandangannya terkait nuklir
di Iran.
"Saya mendengarkan pendapat Bapak Wapres Kalla yang mendukung
kesepakatan tersebut dan juga beliau menyampaikan bahwa dengan
kesepakatan itu semoga dapat mendorong kerja sama antara dua negara,"
kata dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Sekretariat
Wakil Presiden Dewi Fortuna Anwar menambahkan Wapres Kalla menyampaikan
apresiasi atas kesepakatan DK PBB atas nuklir Iran tersebut.
Wapres juga berharap persoalan sanksi Iran dapat segera diselesaikan
sehingga hubungan kerja sama Iran dengan negara lain dapat terwujud.
"Pak Wapres tadi mengucapkan selamat dan merasa senang bahwa masalah
nuklir ini bisa disepakati dan mudah-mudahan masalah sanksi Iran itu
bisa diselesaikan cepat, karena itu menjadi kendala bagi hubungan bisnis
Iran dengan negara-negara lain," kata Dewi Fortuna Anwar.
Dalam waktu dekat akan ada delegasi dari Iran terkait bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) canggih, yang di antaranya membahas
mengenai nuklir untuk tujuan perdamaian.
Dewan Keamanan PBB pekan lalu mensahkan kesepakatan yang baru dicapai
antara Iran dan negara besar di dunia mengenai masalah nuklir Iran,
sehingga meluncurkan proses bagi pencabutan sanksi PBB atas Iran.
Kesepakatan itu, Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA), yang dicapai
pada 14 Juli antara Iran dan P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
Tiongkok, dan Rusia ditambah Jerman-- setelah dua pekan perundingan alot
di Wina, Austria, diperkirakan akan menempatkan Iran pada jalur
diredakannya sanksi. Tapi kesepakatan tersebut menetapkan pembatasan
lebih ketat atas program nuklir Iran.
Dewan Keamanan PBB juga akan menghentikan sanksinya atas Iran setelah
menerima laporan dari Badan Tenaga Atom Internasional yang mengabsahkan
pelaksanaan komitmen oleh Iran yang berkaitan dengan nuklir berdasarkan
JCPOA.
Dewan Keamanan akan mempertahankan embargo atas impor dan ekspor senjata
konvensional selama lima tahun dan atas rudal balistik selama delapan
tahun.
Tanggal penghentian sanksi akan jatuh dalam waktu 10 tahun mulai hari
ketika resolusi tersebut disahkan. Dewan Keamanan dapat membatalkan
pencabutan sanksi jika Iran melanggar kesepakatan itu.
Berita Terkait
Aisiyah Kalteng siap dukung pemerintah cegah penyalahgunaan narkoba
Selasa, 3 Desember 2024 19:20 Wib
PSSI siap gelar putaran Piala Soeratin dan Piala Pertiwi
Selasa, 3 Desember 2024 16:44 Wib
DPRD Seruyan siap perjuangkan aspirasi rakyat
Senin, 2 Desember 2024 14:43 Wib
KKP siap pasok produk perikanan bermutu untuk program makan bergizi gratis
Minggu, 1 Desember 2024 16:55 Wib
STIE Dahani Dahanai siap buka program studi bisnis digital
Minggu, 1 Desember 2024 7:25 Wib
Lapakgaming Battle Arena siap ramaikan ekosistem gim Indonesia
Sabtu, 30 November 2024 16:35 Wib
Arena of Valor International Championship siap digelar
Jumat, 29 November 2024 6:41 Wib
Nyoblos dekat rumah, Cawagub Kalteng Supian Hadi siap terima hasil apapun
Rabu, 27 November 2024 16:43 Wib