Muara Teweh (Antara) - Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah mencatat penjualan batubara selama periode Januari-Agustus 2015 mencapai 2,5 juta ton.
"Jumlah ini merupakan penjualan tiga dari 10 investor pemegang izin kuasa pertambangan atau izin usaha pertambangan (IUP) dan satu pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B)," kata Kepala Bidang Pengawasan Tambang Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Sarifudin di Muara Teweh, Selasa.
Menurut Sarifudin, penjualan batubara pada Agustus 2015 sempat dilakukan tiga investor yang memanfaatkan kenaikan air Sungai Barito, namun saat ini sudah surut kembali.
Akibat kemarau, katanya, angkutan kapal bertonase besar tidak bisa berlayar hingga ke pedalaman Sungai Barito dan bahkan pada Juli 2015, tidak ada penjualan karena sungai dangkal.
"Biasanya kalau debit Sungai Barito normal, sepuluh perusahaan bisa melakukan penjualan. Namun, bulan Agustus lalu hanya tiga investor yang menyempatkan mengangkut tambang batubara ketika air naik," kata dia.
Sarifudin juga mengatakan dalam kurun waktu setahun ini, harga jual batubara tengah mengalami penurunan, sehingga hampir semua perusahaan mengurangi produksi untuk menekan biaya operasi.
"Bahkan, sejumlah perusahaan tambang batubara di daerah ini ada yang merumahkan karyawannya karena anjloknya harga batubara," katanya.
Di samping itu, katanya, produksi batubara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi air melalui Sungai Barito.
Ia mengatakan, angkutan batubara sering terhenti atau terkendala akibat kedalaman Sungai Barito yang tidak mencukupi dan juga kapal tidak bisa berlayar karena terhalang Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh sehingga kapal bisa tersangkut.
"Selain itu kalau air Sungai Barito yang menurun atau surut hingga menjadi dangkal sehingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar seperti yang terjadi saat ini sudah terjadi hampir dua bulan terhenti," kata dia.
Penjualan batubara Kabupaten Barito Utara pada 2014 mencapai 4,1 juta ton atau turun dibanding 2013 yang mencapai 5,1 juta ton.
Berita Terkait
Tiga ormas di Barut dukung Akhmad Gunadi sebagai bakal calon bupati
Jumat, 3 Mei 2024 19:37 Wib
Pj Bupati Barut terima penghargaan dari Menteri Dikbudristek
Jumat, 3 Mei 2024 16:42 Wib
KPU Barut: Calon terpilih anggota DPRD wajib laporkan LHKPN
Kamis, 2 Mei 2024 20:11 Wib
DPRD Barut apresiasi Museum Balanga gelar pameran keliling
Rabu, 1 Mei 2024 6:04 Wib
Pemkab Barut rakor optimalisasi lahan rawa dan pertambahan areal tanam
Selasa, 30 April 2024 8:02 Wib
DPRD Barut rapat paripurna penyampaian Raperda Pengelolaan Sampah
Senin, 29 April 2024 16:59 Wib
Imigrasi-Pemkab Barut koordinasikan sarana Unit Kerja Keimigrasian
Jumat, 26 April 2024 14:54 Wib
Timnas Indonesia U-23 cetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 5:38 Wib