BPBD Palangka Raya Duga Kebakaran Lahan Karena Unsur Kesengajaan

id kabut asap, kebakaran lahan, BPBD palangka raya, Kepala BPBD Kota, Anwar Sanusi Umanur Gayo

BPBD Palangka Raya Duga Kebakaran Lahan Karena Unsur Kesengajaan

Kabut asap hingga kini masih terjadi di Kota Palangka Raya, sehingga membuat aktivitas warga terganggu. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Kota Palangka Raya menduga kebakaran lahan yang marak terjadi di wilayah itu karena unsur kesengajaan.

"Penyebab kebakaran lahan dan hutan yang terjadi setiap musim kemarau di wilayah kita sebagian besar diduga karena unsur kesengajaan yang dilakukan manusia," kata Kepala BPBD Kota, Anwar Sanusi Umanur Gayo di Palangka Raya, Kamis.

Menurut mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum "Kota Cantik" Palangka Raya itu, pelaku pembakar lahan sebagian merupakan oknum perorangan. Namun, lanjut dia, sebagian lainnya juga dilakukan oknum perusahaan.

"Kemungkinan lahan terbakar karena faktor alam sangat kecil. Faktanya, kabut asap kita sangat tebal hingga sinar matahari pun tidak sampai menembus tanah. Tetapi setiap hari selalu ada lahan yang terbakar dan paling marak terjadi pada Sabtu dan Minggu," kata Anwar.

Semakin maraknya kebakaran lahan itu berdampak pada semakin pekatnya kabut asap dan semakin tingginya pencemaran udara.

"Akibat kebakaran, udara menjadi kotor dan jarak pandang menjadi terbatas sehingga pada kondisi tertentu mengganggu penerbangan maupun transportasi," katanya.

Ia mengatakan, kabut yang terjadi di wilayah Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu sebagian merupakan kiriman dari daerah tetangga.

"Kabut yang semakin pekat ini sebagian juga kiriman dari wilayah tetangga seperti Kabupaten Pulang Pisau dan Katingan. Jadi permasalahan kabut tak hanya menjadi persoalan kota tetapi juga provinsi bahkan nasional," katanya.

Sementara itu, Kabid Damkar, BPBD dan Damkar kota, Wawan Berlinson mengatakan, meski diduga kuat kebakaran lahan dan hutan akibat faktor kesengajaan namun cukup sulit untuk membuktikan siapa pelakunya.

"Kebanyakan titik awal kebakaran berada di tengah lahan dan berada jauh dari jalan. Setelah beberapa waktu, kebakaran menyebar ke lokasi lainnya. Jadi saat kita sampai di lokasi oknum pembakar sudah tidak terlihat," katanya.

Untuk itu, ia meminta peran aktif masyarakat dalam menanggulangi kebakaran lahan.

"Jika melihat sesuatu yang mencurigakan segera laporkan kepada kami atau pun pihak berwajib. Jika semua kompak orang yang membakar lahan akan berpikir dua kali sebelum melakukan pembakaran," katanya.