Sampit (Antara Kalteng) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menegaskan akan selalu memegang teguh kesatuan dan persatuan bangsa dalam setiap langkah dan gerakan yang mereka lakukan di tingkat pusat hingga ke daerah.
"Pemerintah daerah akan diuntungkan jika bekerjasama dengan PMII. Sejak didirikan, PMII tidak pernah melakukan gerakan makar karena bagi PMII, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah harga mati. Kader-kader PMII insya Allah mengabdikan diri kepada masyarakat dan negara," kata Koordinator Kalimantan Pengurus Besar PMII, Ahmad saat Pelantikan dan Pengurus Cabang PMII Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu.
PMII didirikan pada tahun 1960 di Surabaya dengan salah satu tujuannya adalah menjadi penyambung antara masyarakat dengan pemerintah dan elite politik. Pergerakan yang dilakukan PMII merupakan gerakan intelektual, apalagi mengingat organisasi ini diisi mahasiswa. Namun Ahmad menilai, penyampaian aspirasi melalui demosntrasi juga merupakan hal wajar asal tidak melanggar aturan.
Pengurus Cabang PMII Sampit dipimpin Abdul Rohim sebagai ketua umum dan Rahmat Ipandi sebagai sekretaris. PMII Cabang Sampit sudah berdiri 12 tahun dan telah mencetak sejumlah tokoh-tokoh muda yang cukup diperhitungkan di daerah ini.
Turut hadir dalam acara ini Bupatu H Supian Hadi dan Ketua Majelis Pembina Cabang PMII Sampit yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kotim, HM Thamrin Noor. Acara ini disaksikan ratusan kader atau sahabat PMII Cabang Sampit yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di daerah ini.
"Kader PMII harus militan dan tangguh. Harus mempunyai mental yang kuat sehingga mampul di bidang apapun yang akan ditekuni nantinya. Saya berharap pemimpin-pemimpin daerah ini ke depan lahir dari organisasi ini," harap Thamrin disabut tepuk tangan ratusan mahasiswa.
Sementara itu, Supian Hadi mengapresiasi dan mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan PMII Sampit. Dia berharap ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah diri dan mempersiapkan kemampuan untuk menatap masa depan.
"Mau tidak mau, siap tidak siap, generasi muda akan menjadi pemimpin di masa depan. Kalau tidak siap maka akan berdampak pada nasib daerah, bangsa dan negara ini di masa yang akan datang," ucap Supian.