Sukamara (Antara Kalteng) - Pemadaman yang terus dilakukan oleh PT PLN Rayon Sukamara membuat masyarakat Sukamara dan sekitarnya mempertanyakan sebab pemadaman tersebut melalui dialog yang difasilitasi oleh DPRD Sukamara.
Dadang salah seorang perwakilan warga mengatakan pemadaman listrik yang dilakukan PLN selama ini sangat mengganggu berbagai aktivitas warga, apalagi pemadaman yang dilakukan PLN pada saat jam kerja tanpa ada sosialisasi atau pemberitahuan terlebih dahulu.
"Yang jelas kami sebagai masyarakat ingin tahu pasti, sampai kapan kondisi seperti ini bisa berakhir, jika pemadaman listrik ini terus dilakukan sangat menggangu aktifitas kami," ucap Dadang, kemarin di sukamara
Manager PT PLN Rayon Sukamara, Drie Alsi Laksana menjelaskan bahwa ada sepuluh mesin yang dimiliki Rayon Sukamara, namun usia seluruh mesin tersebut diatas lima tahun bahkan ada mesin usianya sepuluh tahun, sedangkan pemadaman dikarenakan dua mesin mengalami kerusakan sehingga memperberat kinerja mesin PLN.
"Hingga sekarang ini kami masih belum bisa memastikan sampai kapan pemadaman ini berakhir karena saat ini kendala kami adalah mesin yang masih mengalami kerusakan, sehingga kita harus melakukan pemadaman secara bergiliran," kata Drie.
Menurutnya, solusi untuk mengganti mesin yang rusak, dengan yang baru tidak diperbolehkan saat ini oleh pemerintah pusat, yang diperbolehkan adalah mesin dengan bahan bakar energi terbaru, sedangkan untuk mesin energi terbarukan ini seperti gas dan batu bara ini sifatnya besar.
"Kita diarahkan untuk interkoneksi jaringan SUTT 150 KVA dari Pangkalan Bun yang saat ini pembangunannya jaringannya masih sampai Sampit,†jelasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Sukamara, Edi Alrusnadi usai mendengarkan keluhan warga mengatakan pihaknya memfasilitasi warga Sukamara yang ingin meluapkan keluh kesahnya terhadap pemadaman listrik yang terus menerus terjadi.
"Ada beberapa solusi yang ditawarkan PLN saat rapat dengar pendapat tadi yaitu migrasi dari listrik pascabayar ke listrik prabayar karena dinilai lebih akan menghemat daya, namun sebagian masyarakat juga masih belum bersedia untuk bermigrasi ke listrik prabayar," ucap Edi.
"Dengan mendengar keterangan dari pihak PLN tentu kita mengharapkan kepada masyarakat untuk dapat memahami kondisi mesin yang dimiliki oleh PLN, dan kita tentu sangat berharap pihak PLN secepat dapat melakukan perbaikan-perbaikan terhadap mesin yang rusak," tambahnya.
Berita Terkait
PLN jaga keandalan pelayanan pada KTT WWF 2024 di Bali
Minggu, 19 Mei 2024 5:05 Wib
Gresik Petrokimia gagal bendung ketangguhan Jakarta BIN
Sabtu, 18 Mei 2024 6:50 Wib
PLN UID Kalselteng gelar GASAX pastikan subsidi listrik tepat sasaran
Sabtu, 18 Mei 2024 5:39 Wib
Tim putri Jakarta Pertamina akhiri putaran pertama dengan kemenangan
Jumat, 17 Mei 2024 6:36 Wib
Polisi tangkap komplotan pembobol kantor PLN Icon Plus di Palangka Raya
Kamis, 16 Mei 2024 21:01 Wib
Bintang voli dunia Marina Markova perkuat Jakarta Electric PLN
Selasa, 14 Mei 2024 20:28 Wib
Jakarta Electric PLN menang dramatis lawan Bandung BJB
Senin, 13 Mei 2024 7:08 Wib
Tiga desa di wilayah Damang Batu Gunung Mas akhirnya dialiri listrik PLN
Sabtu, 11 Mei 2024 14:31 Wib